Friday, August 25, 2017

Pengalaman Yang Menyeramkan

Malam itu terjadi badai. Seorang pria sedang mengemudi di daerah pegunungan dan mobilnya mogok. Dia berhenti di bawah pohon dan berjalan mencari bantuan. Lalu ia melihat mobil datang dengan sangat lambat. Dia berjalan ke sana, membuka pintu, dan langsung duduk di kursi penumpang.
Lalu ia tiba-tiba menyadari bahwa tidak sopir, tapi mobil itu bergerak! Sebelum pria itu bisa memutuskan apa yang harus dilakukan, belokan tajam muncul beberapa meter. Tampaknya mobil itu akan jatuh dari tebing. Orang itu gemetar ketakutan, tapi tiba-tiba sebuah tangan pucat masuk dari luar jendela dan memutar kemudi! Ketika mobil sudah berbelok, tangan pucat itu keluar jendela.
Setiap kali ada tebing, tangan yang sama akan datang dan seolah-olah membimbing mobil itu menghindari kecelakaan. Orang itu tidak percaya dengan semua ini. Setelah sampai desa terpencil, dia melompat dari mobil dan berlari ke sebuah bar. Dengan muka pucat, basah, gemetar, ia lalu memberitahukan ke semua orang, bahwa ia baru saja mengalami pengalaman supranatural yang paling menyeramkan.
Tidak lama dua pemuda basah dan penuh lumpur masuk ke bar. Seorang dari mereka melihat orang itu dan berkata, "Hei, bukankah orang itu yang masuk seenaknya ke dalam mobil kita, sementara kita dengan susah payah mendorong mobil."

Kolom Yang Bocor

Bacaan: Yohanes 4:9-14
NATS: Mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air (Yeremia 2:13)

Coba bayangkan Anda sedang mengayunkan sebuah cangkul, menggali sejak matahari terbit hingga matahari terbenam, memahat sebuah kolam dari batu yang keras. Anda terus bekerja, melewati musim dingin yang menggigit dan musim panas yang menyengat.

Setelah bekerja keras selama bertahun-tahun, akhirnya Anda menyelesaikan tugas itu. Lalu Anda melangkah mundur dan menanti kolam Anda terisi penuh, tetapi ternyata kolam itu bocor. Anda mendapatitetapi sudah sangat terlambatbahwa semua kolam, tak peduli betapa baiknya kolam itu dibangun, akan bocor.

Cerita di atas merupakan gambaran kesia-siaan usaha kita untuk menemukan kepuasan di dalam hidup. Hal itu merupakan masalah sejak permulaan zaman.

Allah berkata kepada Nabi Yeremia bahwa umat-Nya telah meninggalkan Aku, sumber air yang hidup. Sebaliknya, mereka telah membuang-buang tenaga demi kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air (Yeremia 2:13).

Apakah jiwa Anda haus dan merindukan kepuasan? Ada sumber air hidup, muncul dari kedalaman yang tersembunyi, mengalir ke dalam hati kita, memuaskan kita sehingga membuat kita selalu ingin menikmatinya. Membungkuklah dan minum.

Hanya Allah yang dapat memuaskan hati kita. Hal lainnya hanya menipu dan mengecewakan. Barang siapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya, kata Yesus. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal (Yohanes 4:14) DHR

HANYA AIR HIDUP YANG DAPAT MEMUASKAN JIWA YANG HAUS

By RH psm Sabda

Monday, August 21, 2017

Dosen Dan Mahasisws

Di sebuah kelas ada dosen yang bertanya kemahasiswanya.
D : Apa ada yang pernah lihat Tuhan?
M : (diam semua)
D : Apa ada yang pernah mendengar suara Tuhan?
M : (diam semua)
D : Apa ada yang pernah menyentuh Tuhan?
M : (diam semua)
D : Kesimpulannya berarti Tuhan itu tidak ada.
(dosen pun gembira)
Tiba"ada mahasiswa yang tidak terima dan membalasnya.
M : Apa ada yang pernah lihat otaknya dosen?
(diam semua)
M :Apa ada yang pernah mendenga suara otaknya dosen!
(diam semua)
M :Apa ada yang pernah menyentuh otaknya dosen?
(diam semua)
M : Kesimpulannya berarti dosen itu tidak punya otak.
Semua mahasiswa pun bersorak gembira...

Cucian Kasih

Bacaan: 1Yohanes 3:10-24
NATS: Marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran (1Yohanes 3:18)

Ketika James Cates masih mahasiswa, ia bekerja di malam hari sebagai pendamping anak-anak asrama di sebuah wisma perawatan kesehatan. Salah satu tanggung jawabnya yang terkadang sangat berat adalah mencuci pakaian 23 remaja pria.

Proses mencuci pakaian-pakaian tersebut sangat kasar, sehingga ketika seorang pemuda penghuni wisma bernama Jake mendapat baju baru dari ibunya, James menawarkan diri untuk mencucinya secara terpisah. Tidak lama kemudian para remaja lain mulai memintanya untuk memasukkan sepotong pakaian favorit mereka ke dalam kelompok cucian yang "istimewa" itu. Ini merupakan tindakan kasih yang kecil, tetapi besar artinya bagi para remaja itu.

Dua puluh tahun kemudian, setelah sukses sebagai ahli terapi, pengajar di universitas, dan penulis banyak artikel di berbagai jurnal ilmiah, Cates menulis: "Ketika saya menengok ke belakang dan merenungkannya, ternyata tak ada orang yang pernah saya layani atau pelayanan yang pernah saya berikan yang lebih berarti bagi saya selain Jake dan bajunya, serta cucian-cucian pakaian yang istimewa itu."

Sebuah tindakan kasih yang sederhana merupakan suatu wujud ungkapan kasih Allah yang sangat kuat di dalam dunia kita yang penuh dengan kesukaran ini. Rasul Yohanes menulis, "Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dalam kebenaran" (1Yohanes 3:18). Ada-kah beberapa potong "cucian" yang dapat Anda cucikan pada hari ini? -DCM

TINDAKAN KASIH YANG KECIL DAPAT MEMBUAT PERBEDAAN BESAR

By RH psm Sabda

Sunday, August 20, 2017

Kekuatan Regangan

Bacaan: 2Korintus 12:7-10
NATS: Cukuplah anugerah-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna (2Korintus 12:9)

Ketika pembangunan sebuah jalan raya lingkar di West Michigan sedang dalam taraf penyelesaian, ditemukan sebuah bahaya. Tiang-tiang jembatan itu dirancang untuk menahan bebannya sendiri-bukan beban lalu-lintas yang harus ditanggungnya. Karena itu, sebelum jalan raya tersebut dapat dibuka, beberapa jembatan harus dirancang dan dibangun kembali.

Para insinyur harus secara khusus memerhatikan kekuatan regangan bahan yang diperlukan dalam rancangan konstruksi bangunan, agar dapat menahan sejumlah besar tekanan yang berat. Kekuatan regangan adalah regangan maksimum yang dapat ditahan oleh suatu bahan sebelum putus. Apabila insinyur tersebut salah perhitungan, maka bangunan itu dapat runtuh karena menahan terlalu berat.

Apabila kita berada di bawah tekanan dan kesulitan, kita mungkin bertanya-tanya apakah Tuhan, yang merancang kita, telah salah memperhitungkan "kekuatan yang dapat kita regangkan". Kita merasa yakin bahwa kita akan runtuh di bawah tekanan penderitaan-penderitaan tersebut, tetapi Pencipta kita tahu benar bahwa kita dapat menanggungnya karena kasih karunia-Nya. Dia mengetahui batas kekuatan kita dan tidak akan pernah memperkenankan kita untuk menanggung lebih dari yang dapat kita pikul. Seperti yang dikatakan oleh pengajar Alkitab, Ron Hutchcraft, "Allah dapat mengirimkan beban, tetapi Dia tidak akan pernah mengirimkan beban yang berlebihan!"

Dengan dikuatkan kembali oleh tiang baja pemeliharaan Allah, kekuatan regang kita tidak akan rusak -WEC

MASALAH-MASALAH ANDA TIDAK AKAN PERNAH

MENGHABISKAN PEMELIHARAAN ALLAH

By RH psm

Monday, July 24, 2017

Anak Domba Gembala Kita

Bacaan: Wahyu 7:13-17
NATS: Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan (Wahyu 7:17)

Kitab Wahyu memberikan gambaran yang luar biasa. Anak Domba Allah menuntun kita dari mata air kehidupan yang satu ke mata air kehidupan yang lain, dan senantiasa semakin dalam menuju kasih Allah (7:17).

Yesus berdoa di Ruang Atas sesaat sebelum Dia disalib, "Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka [para murid] dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka" (Yohanes 17:26).

Yesus menuntun kita menuju pengetahuan yang mendalam tentang kasih Allah. Tujuan-Nya tidak semata-mata supaya kita memperoleh pengetahuan tentang Allah, tetapi juga supaya kita tahu sedalam apa kita dihargai dan dikasihi. Seperti yang dikatakan Yesus, kasih Sang Bapa kepada Putra-Nya sama dengan kasih-Nya kepada kita.

Namun, untuk memahami kasih tersebut dibutuhkan suatu proses. Memahami kasih Allah memerlukan waktu. Mungkin Anda tidak yakin bahwa Dia mengasihi Anda. Bersabarlah. Roh Kudus akan menuntun Anda menuju seluruh kebenaran (Yohanes 16:13). Baca dan renungkan perkataan dan perbuatan-Nya di dalam Injil. Mintalah agar Allah menunjukkan kasih-Nya. Pada saatnya nanti Dia akan menyatakan "lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya" kasih-Nya (Efesus 3:18).

Sejauh pemahaman saya, proses itu akan berlangsung sampai pada kekekalan. Kita akan benar-benar dipuaskan di surga, dan kita akan terus bertumbuh, karena kasih Allah tidak pernah berakhir --DHR

KASIH KITA TERBATAS

NAMUN KASIH ALLAH TIADA BATASNYA

By RH psm Sabda

Wednesday, June 21, 2017

Jutaan

Bacaan: Lukas 12:13-34
NATS: Di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada (Lukas 12:34)

Film buatan Inggris berjudul Millions (Jutaan) mengisahkan secara menarik mengenai dua orang kakak beradik yang menemukan sekantong penuh uang, yang tidak jelas siapa pemiliknya. Si bungsu ingin menggunakannya untuk menolong orang miskin, sementara si sulung melihat uang itu sebagai jalan menuju popularitas dan hidup yang enak. Film itu membandingkan secara kontras kebebasan dari roh yang murah hati dengan kefrustrasian dari tangan yang menggenggam.

Saat berkhotbah dari Kejadian 3, pendeta saya berkata, "Kejatuhan manusia ke dalam dosa telah membuat tangan kita menggenggam kuat." Ajaran Yesus tentang iman dan kemurahan hati menuntun kita untuk membuka tangan. Dia berkata, "Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu. Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di surga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada" (Lukas 12:32-34).

Kata-kata Tuhan mungkin terdengar begitu radikal, sehingga sulit bagi kita untuk mengetahui bagaimana cara mempraktikkannya. Namun, jika kita benar-benar mencari tuntunan-Nya, Dia akan menuntun setiap langkah kita dan menjaga hati kita dari kekhawatiran.

Saya yakin, anak yang murah hati di dalam film itu telah memiliki tangan yang terbuka jauh sebelum jutaan uang jatuh ke tangan mereka --DCM

ADA LEBIH BANYAK KUASA DI DALAM TANGAN YANG TERBUKA

DARIPADA TANGAN YANG TERGENGGAM

By RH psm Sabda

Saturday, June 10, 2017

Tekanan Dan Prioritas

Bacaan: Efesus 6:1-4
NATS: Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya (Matius 6:33)

Saat berkunjung ke kantor seorang teman, saya melihat bahwa keranjang dokumen Masuk-Keluar yang biasa dipakai, kini telah diganti dengan rak bertingkat lima yang diberi label: Kritis, Mendesak, Penting, Kurang Penting, Jangka Panjang. Rak-rak dokumen itu mengingatkan bahwa jika saya tidak memakai cara pandang Allah setiap hari, maka tekanan selalu akan menentukan prioritas saya.

Yohanes 11:1-7 mengingatkan bahwa prioritas Allah itu berbeda dengan prioritas kita. Perhatikanlah rantai peristiwa ini: Lazarus sakit. Maka kedua saudara perempuannya, Maria dan Marta, menyuruh orang untuk memberi tahu Yesus. Lalu kita melihat dua pernyataan yang tampaknya bertentangan: "Yesus memang mengasihi Marta dan saudaranya dan Lazarus. Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada" (ayat 5,6).

Ada seorang lelaki yang sedang menjemput ajal, dan ada Tuhan yang menunda. Prioritas Yesus tidak ditentukan oleh tekanan, namun ditentukan oleh persekutuan yang sempurna dengan Bapa surgawi-Nya.

"Tapi saya bukan Yesus," demikian kita berkata dengan cepat. "Saya harus bergerak cepat dan tidak punya waktu." Tetapi Kristus memanggil kita untuk berkonsultasi dengan-Nya di dalam setiap hal yang mendesak dan darurat, untuk mendengarkan petunjuk-Nya yang bijaksana, serta untuk menyediakan waktu bagi hal-hal yang benar-benar penting.

Prioritas apakah yang perlu kita perhatikan pada hari ini? --DCM

FOKUS PADA KRISTUS MENEMPATKAN HAL-HAL LAIN

DI DALAM SUDUT PANDANG YANG BENAR

By RH psm Sabda

Thursday, June 8, 2017

Masalah Dengan Orang

Bacaan: Roma 12:14-21
NATS: Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam damai dengan semua orang! (Roma 12:18)

Tetangga saya tampaknya jengkel terhadap saya. Kelihatannya saya telah melakukan sesuatu yang menjengkelkannya. Saat saya bertanya apakah saya telah menyinggung perasaannya, ia menanggapi dengan kasar, "Tidak!" Lalu saya berkata, "Saya tidak ingin ada perasaan tidak enak di antara kita. Jika saya telah melakukan sesuatu yang menyinggung perasaanmu, saya minta maaf." Sejak saat itu iklim di antara kami menjadi sejuk.

Seseorang mengatakan, "Semakin saya memahami manusia, saya semakin mencintai anjing saya." Ya, anjing itu setia, dapat diandalkan, selalu ingin menyenangkan, cepat memaafkan, dan melupakan. Tidakkah Anda berharap bahwa manusia pun seperti itu? Tetapi kadang kala, betapa pun kerasnya kita berusaha untuk memiliki hubungan yang baik dengan seseorang, usaha itu gagal.

Rasul Paulus mengacu pada situasi tersebut dalam Roma 12:18. Perhatikanlah kata-kata "kalau hal itu bergantung padamu". Ia tahu bahwa beberapa masalah dengan orang lain mungkin tidak pernah terselesaikan. Jika ada dua orang yang bertengkar, maka ada dua orang yang perlu berdamai. Jika Anda telah melakukan bagian Anda, tetapi masalah itu tidak selesai, maka ada sebuah rencana yang dapat diikuti. Jangan menyimpan amarah atau membalas dendam dengan tidak berbicara. Lakukanlah semua hal yang dapat Anda lakukan untuk mengalahkan kejahatan dengan kebaikan (ayat 21), dan izinkanlah Allah mencari penyelesaian masalahnya.

Kita perlu terus mengikuti langkah-langkah di dalam Roma 12 sampai masalah-masalah kita dengan orang terselesaikan -- tetapi terutama jika tidak terselesaikan --DJD

CARA TERBAIK UNTUK MENGALAHKAN MUSUH

ADALAH DENGAN MENGGUNAKAN SENJATA KASIH

By RH psm Sabda

Masalah Dengan Orang

Bacaan: Roma 12:14-21
NATS: Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam damai dengan semua orang! (Roma 12:18)

Tetangga saya tampaknya jengkel terhadap saya. Kelihatannya saya telah melakukan sesuatu yang menjengkelkannya. Saat saya bertanya apakah saya telah menyinggung perasaannya, ia menanggapi dengan kasar, "Tidak!" Lalu saya berkata, "Saya tidak ingin ada perasaan tidak enak di antara kita. Jika saya telah melakukan sesuatu yang menyinggung perasaanmu, saya minta maaf." Sejak saat itu iklim di antara kami menjadi sejuk.

Seseorang mengatakan, "Semakin saya memahami manusia, saya semakin mencintai anjing saya." Ya, anjing itu setia, dapat diandalkan, selalu ingin menyenangkan, cepat memaafkan, dan melupakan. Tidakkah Anda berharap bahwa manusia pun seperti itu? Tetapi kadang kala, betapa pun kerasnya kita berusaha untuk memiliki hubungan yang baik dengan seseorang, usaha itu gagal.

Rasul Paulus mengacu pada situasi tersebut dalam Roma 12:18. Perhatikanlah kata-kata "kalau hal itu bergantung padamu". Ia tahu bahwa beberapa masalah dengan orang lain mungkin tidak pernah terselesaikan. Jika ada dua orang yang bertengkar, maka ada dua orang yang perlu berdamai. Jika Anda telah melakukan bagian Anda, tetapi masalah itu tidak selesai, maka ada sebuah rencana yang dapat diikuti. Jangan menyimpan amarah atau membalas dendam dengan tidak berbicara. Lakukanlah semua hal yang dapat Anda lakukan untuk mengalahkan kejahatan dengan kebaikan (ayat 21), dan izinkanlah Allah mencari penyelesaian masalahnya.

Kita perlu terus mengikuti langkah-langkah di dalam Roma 12 sampai masalah-masalah kita dengan orang terselesaikan -- tetapi terutama jika tidak terselesaikan --DJD

CARA TERBAIK UNTUK MENGALAHKAN MUSUH

ADALAH DENGAN MENGGUNAKAN SENJATA KASIH

By RH psm Sabda

Kerbau Dungu

Bacaan: 1Samuel 16:1-7
NATS: Manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati (1Samuel 16:7)

Ketika Thomas Aquinas mulai duduk di bangku kuliah di University of Paris pada abad ke-13, ia jarang mengungkapkan pendapatnya di dalam kelas. Teman-teman sekelasnya menafsirkan sikap diamnya tersebut sebagai tanda bahwa ia murid yang tidak terlalu pintar. Akibatnya, mereka menjuluki Aquinas "si kerbau dungu".

Akan tetapi, teman-temannya pasti terkejut ketika melihat bahwa ternyata ia menonjol di dalam pelajaran dan kemudian menulis karya besar dalam bidang teologi yang masih digunakan hingga saat ini. Thomas Aquinas adalah seorang jenius yang mendapat penilaian yang keliru dari orang lain.

Bagaimana mungkin teman-teman sekelasnya memiliki penilaian yang begitu keliru terhadap dirinya? Hal itu terjadi karena mereka menilai Aquinas hanya dari penampilan luarnya. Mereka tidak benar-benar mengetahui seperti apa hati Aquinas yang sebenarnya.

Allah telah meminta Nabi Samuel untuk menobatkan seorang raja baru yang akan memerintah umat-Nya, Israel. Daud si gembala tampaknya tidak memiliki ciri-ciri seorang raja. Kemudaannya tidak sebanding dengan usia dan perawakan kakaknya, Eliab (1 Samuel 16:6). Namun, Tuhan memperbaiki persepsi Samuel yang semula (1 Samuel 16:7). Daud terus melaju menjadi prajurit besar dan menjadi penguasa yang dipilih Tuhan atas umat-Nya (1 Samuel 13:14; 18:8; 2 Samuel 7:1-17).

Apabila Anda tergoda untuk menilai seseorang dari penampilan luarnya, ingatlah Thomas Aquinas dan Raja Daud. Yang dianggap penting oleh Allah adalah hati —HDF

UKURAN SEJATI SESEORANG ADALAH
APA YANG ADA DI DALAM HATINYA

By RH psm Sabda

Tuesday, April 18, 2017

Angin Kasih

Bacaan: 1Yohanes 4:1-8
NATS: Siapa yang tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih (1Yohanes 4:8)

Seorang petani mempunyai petunjuk arah angin di lumbungnya yang di atasnya tertulis "Allah adalah kasih". Ketika teman-temannya menanyakan alasannya membuat tulisan itu, ia menjawab, "Ini untuk mengingatkan saya bahwa ke mana pun angin bertiup, Allah adalah kasih."

Pada saat "angin selatan" yang hangat dengan desaunya yang menyejukkan dan lembut membawa hujan berkat, Allah adalah kasih. "Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas" (Yakobus 1:17).

Saat "angin utara" pencobaan yang dingin menerpa Anda, Allah adalah kasih. "Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia" (Roma 8:28).

Saat "angin barat" bertiup keras menerpa Anda dengan maksud menghukum, Allah adalah kasih. "Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya" (Ibrani 12:6).

Saat "angin timur" mengancam akan menyapu semua yang Anda miliki, Allah adalah kasih. "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus" (Filipi 4:19).

Barangkali saat ini Anda sedang berkecil hati dan merasa putus asa. Apabila benar demikian kondisi yang Anda alami, ingatlah bahwa Allah tetap memelihara Anda. Sesuatu yang sedang Anda alami saat ini memang telah dikirim atau diizinkan terjadi oleh-Nya, demi kebaikan Anda.

Ya benar sekali, ke arah mana pun angin bertiup, Allah adalah kasih --RWD

TAK ADA PENDERITAAN YANG MENYUSAHKAN KITA
JIKA KITA TAHU ALASAN ALLAH MENGIZINKANNYA HADIR

By RH psm Sabda

Tetaplah Rendah Hati

Bacaan: Mazmur 34:12-23
NATS: Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati (Mazmur 34:19)

Jawatan Cuaca Nasional memberi saran bahwa jika Anda terjebak dalam badai petir yang dahsyat di tempat terbuka, maka Anda sebaiknya berlutut, membungkukkan tubuh ke depan, dan meletakkan kedua tangan di atas lutut. Dengan demikian, apabila petir menyambar di dekat Anda, kecil kemungkinan tubuh Anda akan berfungsi sebagai konduktor. Pengamanan yang maksimum tergantung pada seberapa rendah posisi tubuh Anda.

Hal yang sama juga berlaku bagi orang-orang kristiani yang terjebak dalam badai kehidupan -- kita harus mengambil sikap rohani yang rendah hati. Hal ini berarti kita harus merendahkan diri di hadapan Tuhan (Mazmur 34:19), karena kesombongan dan pemberontakan dapat mengeraskan hati kita. Kita harus berbicara dengan benar (ayat 14), menjauhi yang jahat, melakukan kebaikan, dan mencari perdamaian (ayat 15). Bapa surgawi menginginkan kita untuk berada di dekat-Nya sehingga ketika hati kita terluka, Dia dapat memberikan kekuatan dan kasih-Nya yang menyembuhkan.

Memang kita akan "basah kuyup" di tengah hujan angin kesengsaraan yang dahsyat, dan kadang kala anginnya yang dahsyat itu dapat memukul kita dengan keras sehingga kita nyaris tersapu. Setiap kali cahaya kilat yang membutakan muncul, kita akan sangat tergoda untuk berdiri dan lari. Namun, menjaga sikap rohani yang rendah hati dan rasa takut akan Tuhan merupakan cara terpasti dan teraman untuk bertahan dalam badai itu. Daud meyakinkan kita bahwa mereka yang percaya kepada Allah dalam badai kehidupan tidak akan dihukum (ayat 23) --DJD

ALLAH TIDAK MEMBENTENGI KITA DARI BADAI KEHIDUPAN
DIA MENAUNGI KITA DI TENGAH BADAI KEHIDUPAN

By RH psm Sabda

Menyalahkan Botol Bir

Seorang pria, duduk di luar karena diusir dari rumahnya, sedang memikirkan bagaimana masa depannya setelah ia menceraikan istrinya, kehilangan anak-anaknya dan kehilangan pekerjaannya...

Ia melihat sebuah kotak berisi botol bir dan berjalan ke situ.

Dia mengambil botol kosong, melemparnya ke dinding, "Kamu adalah penyebab saya tidak memiliki istri!"

Dia lalu melempar botol kedua, "Kamu adalah penyebab saya tidak memiliki anak-anak saya!"

Dia melempar botol ketiga "Kamu adalah penyebab saya kehilangan pekerjaan saya!"

Ia melihat botol keempat masih disegel dan penuh dengan bir.

Dia mengambil botol itu, menaruhnya di samping dan mengatakan, "Kawan, kamu minggir di situ, saya tahu kamu tidak terlibat..."

Source: https://www.ketawa.com/2017/03/11803-menyalahkan-botol-bir.html

Bantuan Dalam Perjalanan

Bacaan: 1Yohanes 3:11-20
NATS: Barang siapa ... melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? (1Yohanes 3:17)

Suatu kali teman kami bepergian dari Georgia ke Illinois dengan mengendarai sebuah mobil sewaan. Di tengah jalan, mobil mereka rusak karena menabrak sebuah lubang besar di jalan. Lalu lintas pun menjadi lumpuh, sehingga suasana saat itu agak kacau.

Sementara teman kami berusaha mencari jalan keluarnya, seorang petugas polisi menawarkan untuk mengantarkan mereka ke restoran McDonald’s terdekat. Sesampainya di sana, mereka hanya duduk-duduk di tenda depan restoran sambil menunggu mobil mereka diperbaiki. Mereka tidak membeli apa-apa. Mereka tidak punya banyak uang. Selama ini mereka berdedikasi untuk melayani orang lain.

Sementara itu, mereka menelepon kami untuk memberitahukan kesulitan mereka. Namun, kami tidak dapat berbuat banyak kecuali berdoa dan percaya bahwa Allah akan menjaga mereka. Sementara mereka dan anak-anak duduk di tenda depan restoran itu, seorang pria mendekati mereka sambil membawa kantong-kantong berisi burger dan kentang goreng. "Allah meminta saya untuk memberi kalian makanan," jelasnya sambil mengantarkan makan malam bagi keluarga yang lapar itu.

Sudah berapa kalikah Anda melihat Allah mengirimkan bantuan dalam perjalanan? Atau sebaliknya, sudah berapa kalikah kita merasakan dorongan untuk menolong seseorang—namun kemudian menolaknya?

Kita adalah tangan-tangan Allah di bumi—diciptakan untuk menerima bantuan dan untuk memberikannya. Apakah Anda mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan dalam perjalanan? —JDB

TANGAN YANG MEMBERIKAN BANTUAN
DAPAT MERINGANKAN BEBAN ORANG LAIN

By RH psm Sabda

Saturday, April 15, 2017

Orang Yang Lewat

Bacaan: Markus 15:24-38
NATS: Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia (Markus 15:29)

Pikirkan orang-orang yang melewati Yesus sewaktu Dia tergantung di salib. Betapa tak berperasaannya mereka! Namun sebelum cepat-cepat menghakimi mereka, marilah kita mengingat bahwa banyak orang masih melakukan hal itu hari ini. Mereka dibagi dalam tiga kelompok berikut.

Pertama, orang yang menginginkan salib tanpa Kristus. Menyembah sebuah simbol tanpa Sang Juruselamat adalah hal yang mungkin untuk dilakukan. Sebagian orang mungkin memegang sebuah miniatur salib dari kayu atau emas, namun simbol itu tidak akan pernah menebus satu dosa pun. Hanya Kristus yang menebus jiwa kita dengan darah-Nya yang mahal.

Kedua, orang yang menginginkan Kristus tanpa salib. Mereka menginginkan seorang pemenang, bukan Anak Domba yang sekarat. Mereka akan berseru, "Turunlah dari salib itu!" (Markus 15:30). Banyak orang menginginkan teladan yang baik, guru yang hebat, atau raja yang berjaya. Injil mereka didasarkan atas perbuatan. Mereka memandang rendah Injil yang menyatakan bahwa kita dibenarkan oleh iman dalam Dia yang mencurahkan darah-Nya di kayu salib.

Ketiga, mereka yang tidak menginginkan Kristus ataupun salib-Nya. Mereka tidak tersentuh oleh dukacita-Nya, tidak tergerak oleh penderitaan-Nya, dan tak menyesali dosa-dosa mereka yang ditanggung oleh-Nya. Mereka tidak pernah berseru seperti penulis lagu John M. Moore, "Segala kejahatanku ditimpakan kepada-Nya—Dia memaku semuanya ke kayu salib. Yesus membayar penuh utang dosaku—Dia membayar tebusan bagiku" —PRVG

YESUS MENGGANTIKAN KITA
SUPAYA KITA MEMPEROLEH DAMAI-NYA

By RH psm Sabda

Pertanyaan Sepanjang Jaman

Bacaan: Ayub 2:1-10
NATS: Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk? (Ayub 2:10)

Saat Jeremy berusia 17 tahun, ia bergumul dengan pertanyaan yang telah digumuli para teolog berabad-abad. Masalahnya tidak teoritis, tetapi praktis. Ia berusaha memahami mengapa ibunya harus menjalani operasi otak. Ia bertanya, "Mengapa orang baik menderita, Bu?"

Ibunya berkata, "Penderitaan menjadi bagian hidup di dunia yang terkutuk dosa, dan orang baik menderita seperti orang lain. Karena itu Ibu gembira kita memiliki Yesus. Jika meninggal, Ibu akan ke tempat yang lebih baik, dan Ibu akan merindukan saat Ibu dapat bertemu denganmu lagi." Ibunya lalu berkata, ia mengerti kefrustrasian Jeremy, tetapi ia meminta Jeremy tak menyalahkan Allah.

Jika kita bingung oleh penderitaan yang dialami orang-orang baik, kita dapat bertanya secara terus terang di hadapan Allah, beradu pendapat dengan-Nya jika memang harus, dan bergumul dengan keraguan kita. Namun, janganlah kita menyalahkan Dia.

Allah tidak memberi penjelasan kepada Ayub tentang apa yang sedang dilakukan-Nya, tetapi Dia berkata bahwa Ayub dapat memercayai Dia untuk melakukan apa yang benar (Ayub 38-42). Dan Dia telah memberi jaminan bagi kita di dalam firman-Nya bahwa Yesus menderita bagi kita, bangkit dari kematian, dan kini sedang menyiapkan sebuah tempat yang bebas dari penderitaan bagi kita.

Semua ini mungkin bukan merupakan jawaban yang kita inginkan, tetapi semua itu adalah jawaban yang kita perlukan untuk menolong kita hidup dengan pertanyaan tentang penderitaan yang ada sepanjang zaman dan kerap kali tak terjawab itu --DJD

Mengapa mesti menderita begini? Aku tak tahu;
Satu yang kutahu, perbuatan-Nya baik bagiku.
Aku percaya kepada-Nya dengan segenap hati,
sehingga aku mengatasi, apa pun yang terjadi. --Smith

ALLAH TIDAK HARUS MEMBERI KITA JAWABAN
TETAPI DIA MENJANJIKAN ANUGERAH-NYA

By RH psm Sabda

Friday, April 14, 2017

Mencari Keabadian

Bacaan: 2Korintus 5:1-8
NATS: Selama kita di dalam kemah ini, kita mengeluh, karena kita rindu mengenakan tempat kediaman surgawi (2Korintus 5:2)

Setidaknya ada selusin multijutawan yang telah mewariskan uang bagi diri mereka sendiri karena mereka ingin dihidupkan kembali setelah mati. Para pencari keabadian ini telah berencana untuk dibekukan secara cryogenic [dengan suhu sangat rendah] setelah mereka mati, demikian menurut laporan The Wall Street Journal. Mereka pun telah menaruh harta kekayaan mereka dalam "dana kebangkitan pribadi", yang mereka percayai akan kembali menjadi milik mereka saat para ilmuwan menghidupkan mereka di masa depan.

Walaupun demikian, meski penghidupan kembali itu memungkinkan, mencari hidup yang kekal di luar Dia yang abadi adalah seperti mengejar mimpi yang sukar ditangkap.

Paulus menegaskan bahwa hanya Tuhanlah yang menjadi sumber keabadian (1Timotius 6:16). Karakter dan tindakan-tindakan-Nya kekal. Akan tetapi, bagi umat manusia, kematian itu universal, tidak terhindarkan, dan pada akhirnya membawa kepada penghakiman (Ibrani 9:27). Ini semua merupakan akibat dari dosa kita, yang hanya dapat dilawan oleh penebusan melalui Yesus Kristus (Yohanes 3:15,16). Melalui kebangkitan-Nya, Yesus telah mematahkan kuasa maut dan menunjukkan kepada umat manusia jalan menuju keabadian (2Timotius 1:10).

Dalam menanggapi kematian, kita tidak perlu mengawetkan tubuh fisik kita secara cryogenic, melainkan bersiap sedia menyongsong kematian kita dengan menerima karunia hidup kekal di dalam Yesus --MW

Untuk direnungkan lebih lanjut:

Sekarang juga Anda dapat memastikan bahwa Anda mendapat hidup kekal. kuilah bahwa Anda berdosa dan bahwa Yesus mati untuk menggantikan Anda agar Anda diampuni dan mendapat hidup kekal.

DI MANAKAH ANDA AKAN MELEWATKAN KEKEKALAN?

By RH psm Sabda

Tuesday, April 11, 2017

Beda Percayanya Manusia Dan Setan

Setan percaya kepada Allah dan mereka gemetar. Manusia percaya kepada Allah dan mereka main facebook di tengah ibadah

Menyingkirkan Larva Serangga

Bacaan: Amsal 3:19-26
NATS: Pertimbangan dan kebijaksanaan ..., peliharalah itu .... Maka engkau akan berjalan di jalanmu dengan aman (Amsal 3:21,23)

Seorang pemilik rumah merasa putus asa karena pekarangan rumahnya dipenuhi oleh tikus tanah. Ia telah mencoba segala cara untuk mengalahkan musuh bawah tanahnya itu, namun gagal. Akhirnya seorang teman memberitahukan bahwa cara yang ia lakukan itu salah. Masalah yang sesungguhnya bukanlah tikus-tikus tanah tersebut, melainkan larva serangga yang menjadi makanan mereka. Singkirkanlah larva-larva itu, maka tikus tanah tidak lagi memiliki alasan untuk tinggal di sana.

Amsal pasal ketiga menggambarkan situasi serupa. Namun hal itu tidak menyangkut tikus tanah, tetapi ketakutan. Ketakutan itu merampas kekuatan kita di siang hari dan tidur kita di malam hari (ayat 24,25).

Hal yang juga nyata di dalam pasal ini adalah bahwa kita hanya dapat menghilangkan ketakutan apabila kita menyerang "larva-larva serangga" yang menarik perhatian ketakutan itu sendiri. Kita harus dapat mengatasi rasa puas diri dan ketidaksopanan (ayat 5-8). Kita harus menerapkan hikmat ilahi serta pengertian untuk mengubah jalan-jalan kita yang jahat dan bodoh (ayat 13-18). Hanya dengan cara seperti itulah, maka ketakutan akan kehilangan cengkeramannya.

Yang penting adalah mengetahui masalah sesungguhnya, sehingga kita dapat mengatasinya. Saat menghadapi ketakutan, kita harus mengambil keputusan yang bijaksana berdasarkan firman Allah dan membangun hubungan kepercayaan yang penuh kasih dengan Kristus. Begitulah caranya menyingkirkan "larva-larva serangga" —MRD

TETAPLAH MEMANDANG ALLAH
MAKA KETAKUTAN TIDAK AKAN TERLIHAT LAGI

By RH psm Sabda

Monday, March 13, 2017

Tahu Kekuatan Diri Sendiri


Janji Damai

Bacaan: Lukas 2:8-15
NATS: Anugerah dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita (2Petrus 1:2)

Pada masa Natal kita senang mendengar pesan malaikat tentang damai di bumi. Namun, pesan yang diulangulang dalam banyak nyanyian dan khotbah itu perlu didengar dan diperhatikan setiap hari sepanjang tahun. Kita masih saja mendengar berita tragedi dari seluruh dunia. Dan mungkin kita gundah mendengar berbagai krisis dan masalah manusia. Kita merindukan dan berdoa untuk kedamaian.

Alkitab memberikan jawaban permohonan bagi kedamaian itu. Rasul Paulus meyakinkan kita dalam Roma 5:1 bahwa kita dapat hidup berdamai dengan Allah. Ya, kita umat yang tidak taat dan penuh dosa dapat didamaikan dengan Allah melalui iman dalam anak-Nya, Yesus (ayat 11).

Kita dapat menikmati kedamaian batin saat menyerahkan kekhawatiran kepada Sang Juru Selamat (Filipi 4:6,7; 1Petrus 5:7). Kita pun dapat menerima kedamaian antarsesama. Dalam Roma 12:18, Paulus meyakinkan orang-orang percaya, "Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam damai dengan semua orang!" Perdamaian dengan orang lain dapat menjadi kenyataan. Yang lebih baik lagi adalah kita dapat mengharapkan kedamaian bagi seluruh dunia ketika Juru Selamat kita, Sang Raja Damai, datang kembali.

Melalui doa dan teladan kita, marilah kita menjadi pembawa damai yang turut serta menggenapi pesan yang dibawa oleh malaikat: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya" (Lukas 2:14) --VCG

HANYA RAJA DAMAI
YANG DAPAT MEMBAWA DAMAI ABADI

By RH psm Sabda

Bintang Dan Pasir

Bacaan: Mazmur 147:1-11
NATS: Dia menentukan jumlah bintang-bintang dan menyebut nama-nama semuanya (Mazmur 147:4)

Sebuah tim yang dipimpin oleh seorang ahli astronomi dari Australia telah menghitung dan mendapatkan bahwa jumlah bintang yang ada di angkasa adalah 70 sextillion—angka 7 diikuti dengan 22 angka nol. Jumlah bintang yang tak terhitung tersebut dikatakan lebih banyak daripada butir-butir pasir di semua pantai dan padang gurun di bumi ini. Penghitungan bintang tersebut hanyalah hasil sampingan dari penelitian tentang perkembangan galaksi. Seorang anggota tim itu berkata, "Menemukan jumlah bintang bukanlah tujuan utama penelitian yang kami lakukan. Namun ini pun merupakan hasil penelitian yang menarik."

Keberhasilan memperkirakan jumlah bintang dapat menolong kita untuk memuji Tuhan dengan penghormatan dan kekaguman yang lebih besar. Mazmur 147 mengatakan, "Sungguh, bermazmur bagi Allah kita itu baik, bahkan indah, dan layaklah memuji-muji itu .... Dia menentukan jumlah bintang-bintang dan menyebut nama-nama semuanya. Besarlah Tuhan dan berlimpah kekuatan, kebijaksanaan-Nya tak terhingga" (ayat 1,4,5).

Mazmur ini tidak hanya mengungkapkan kemuliaan Allah, tetapi juga menegaskan perhatian-Nya kepada kita masing-masing. Dia "menyembuhkan orang-orang yang patah hati" (ayat 3), "menegakkan kembali orang-orang yang tertindas" (ayat 6), dan "senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya" (ayat 11).

Marilah kita kini memuji Allah yang telah menciptakan bintang dan pasir, yang juga mengenal serta memelihara kita satu per satu —DCM

SETIAP CIPTAAN MENUNJUKKAN KEBESARAN PENCIPTANYA

By RH psm Sabda

Sunday, March 12, 2017

Egois

Manusia itu pada dasarnya egois. Jika orang bersalah pada kita , dengan mudah kita maki maki. Tapi kalau kita salah pada orang lain , kita tidak yerima kalau dimaki maki.

Dalam Hangat Mentari

Bacaan: Yohanes 15:5-17
NATS: Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku (Yohanes 15:10)

Dalam bukunya yang berjudul The Best Is Yet To Be, Henry Durbanville menceritakan suatu kisah tentang seorang gadis kecil di London yang memenangkan hadiah pada suatu pameran bunga. Bunga yang diperlombakannya tersebut ditanam dalam sebuah poci tua yang telah retak dan ditaruh di jendela loteng sebuah apartemen yang telah reyot. Ketika seseorang menanyakan bagaimana ia berhasil merawat bunga menjadi sedemikian indah di tempat yang kurang baik, ia mengatakan bahwa ia menaruhnya di loteng agar bunga itu terus terkena cahaya matahari.

Kemudian Durbanville mengingatkan para pembaca mengenai perkataan Yesus, "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, memikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu" (Yohanes 15:9). Dari hal ini kita belajar bahwa kita juga perlu menjaga agar diri kita terus-menerus berada di dalam kehangatan kasih Kristus.

Kita tinggal di dalam kasih Kristus apabila kita menunjukkan kasih kepada orang lain. Hal ini jelas dikatakan oleh Yesus, "Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku .... Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada ini, yakni seseorang memberikan nyawanya demi sahabat-sahabatnya" (ayat 10,12,13).

Kita akan dapat merasakan kehangatan kasih Kristus apabila kita menaati perintah-Nya untuk mengasihi dan melayani sesama. Itulah cara agar kita dapat senantiasa tinggal dalam "hangatnya cahaya mentari" --RWD

KASIH KITA KEPADA ALLAH
TAMPAK MELALUI KASIH KEPADA SESAMA

By RH psm

Rubah Yang Mengganggu

Bacaan: 1 Yohanes 1:5-10
NATS: Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita (1Yoh. 1:8)

Orang Inggris memiliki masalah dengan rubah. Menurut The Wall Street Journal, makhluk kecil yang lihai ini telah bergerak masuk ke London dan mengganggu. Rubah-rubah ini menggulingkan tempat sampah, mencuri sepatu-sepatu yang sedang dikeringkan di luar, merusak kebun, dan meninggalkan bau busuk. Dengan digesernya batas kota sampai ke luar kota, si kecil pembuat kekacauan ini malah beradaptasi, bukannya ikut pindah sehingga banyak penduduk London merasa frustrasi dan terganggu.

Bila Anda renungkan sejenak tentang hal ini, maka Anda akan menjumpai "rubah-rubah" kecil yang bisa sangat mengganggu para pengikut Kristus yang tengah berusaha menghormati-Nya. Sesuatu yang kita anggap sebagai dosa "kecil" atau "tak berbahaya" dapat menghancurkan kita. Sebagai contoh, "melebih-lebihkan kebenaran" sebenarnya sama dengan berbohong. Gosip sama halnya dengan pembunuhan karakter. Masalahnya, dosa-dosa kecil itu akan berkembang semakin besar tak terelakkan. Sebelum mendapatinya, kita perlu bertobat dan mengaku dosa secara serius.

Jika sebagian "rubah kecil" telah menyusup ke halaman belakang dan kebun kehidupan rohani Anda, maka sekaranglah saatnya untuk menghadapi mereka. Dengan pertolongan Roh Kudus, temukan mereka. Akuilah kesalahan Anda, akuilah praktik-praktik kecil yang mengganggu ini kepada Allah, dan singkirkan semua itu sebelum menghancurkan seluruh kehidupan Anda --DCE

Cabutlah akar kecil hari ini,
Dosa dalam pikiranmu,
Agar jangan suatu saat nanti
Ia menguasai hidupmu. --Anon.

DOSA PALING MEMATIKAN TAK LANGSUNG MENYERANG KITA
TETAPI MEREKA MENYUSUP PERLAHAN-LAHAN KE DALAM DIRI KITA

By RH psm Sabda

Manfaat Kemiskinan

Kemiskinan salah satu cara Tuhan untuk memberitahu kita mana domba dan mana serigala. Sebab jika kita miskin maka tidak ada lagi kepura puraan.

Badai Pasti Berlalu

Bacaan: Keluaran 5:1-14,22,23
NATS: Siapa percaya kepada hatinya sendiri adalah orang bebal, tetapi siapa berlaku dengan bijak akan selamat (Amsal 28:26)

Ahli meteorologi yang tampil di televisi lokal selalu menunjuk sebuah peta sambil mengucapkan kalimat seperti ini: "Saya khawatir cuaca akan semakin buruk sebelum akhirnya menjadi baik."

Ramalan cuaca seperti itu tepat sekali diterapkan kepada orang Israel ketika Allah mengirimkan Musa untuk membebaskan umat-Nya dari perbudakan di Mesir. Barometer dari kejadian-kejadian yang berlangsung menunjukkan perubahan yang menurun dengan sangat cepat. Langit penindasan yang hitam dan kelam dapat berubah menjadi badai kekejaman yang menyala-nyala dan bergelora yang dilepaskan oleh Firaun.

Musa telah membujuk Firaun agar mengizinkan orang Ibrani pergi ke padang gurun untuk menyembah Allah, tetapi raja menuduh bahwa itu hanyalah alasan karena mereka malas bekerja (Keluaran 5:1,17). Karena itu, raja menambah beban pekerjaan mereka, sehingga situasi berubah dari buruk menjadi mengerikan (ayat 18). Lalu dalam kepahitan hati, Musa berseru-seru memohon penjelasan dari Tuhan (ayat 22,23). Ia sulit untuk percaya bahwa pembebasan besar sudah hampir tiba.

Bagaimanapun, rencana Allah tidak dapat digagalkan. Sebelum keadaan umat-Nya membaik, Allah menguji mereka dengan mengizinkan bertambahnya penderitaan.

Bahkan di saat kita taat kepada Tuhan, langit kesengsaraan tidak akan selalu cerah dengan seketika. Keadaan dapat menjadi semakin buruk sebelum akhirnya membaik. Namun, puji Tuhan karena anugerah-Nya tetap bagi kita, dan badai pun pasti berlalu —MRD II

MALAM SELALU PEKAT SEBELUM FAJAR TIBA

By RH psm Sabda

Tuesday, March 7, 2017

Jajal Sekali Langsung Jadi

Di RS Bersalin perawat sedang mendata nama-nama bayi yang baru lahir

Perawat : Maaf yah ibu-ibu, saya mau data nama-nama bayi, oke yah sekarang saya absen satu persatu.
Perawat : Ibu Esih siapa nama anaknya?
Esih : Labarji, sus.
Perawat : Wah masih keturunan Arab ya..?
Esih : bukan… itu sebuah singkatan, karena lahirnya pas “Lebaran Haji”
Perawat : ooh… terus lbu Edah siapa nama anaknya?
Edah : Lala Karen Hugelsaga !!
Perawat : Wow….pasti keturunan Brazil ?

Edah : Bukan sus… itu singkatan dari “lagi-lagi karena hubungan gelap sama tetangga”

Perawat : Oooh… lbu Kokom, siapa nama anaknya?
Kokom : Alyanandika… suster
Perawat : Aduh cantiknya… apa ada artinya juga?
Kokom : artinya… “Alhamdulillah biaya persalinan ditanggung kantor”
Perawat : he he he bisa aja.. terus kalau anak ibu Titin.?
Titin : Jastin Biber, suster.
Perawat : Wah lbu Titin pasti penggemarnya Justin Biber yah?
Titin : Bukan suster…. itu nama artinya “Jaja sama Titin bikinnya di Jember”
Perawat : he he he paling bisa deh lbu Titin, terus… kalau Ibu Eha, siapa nama anaknya?
Eha : Nama anak saya Jalidi suster…!!
Perawat : Wah ini pasti asli Betawi ya ??
Eha : Bukan suster… itu juga ada singkatannya “jajal sekali langsung jadi”

Membosankan ?

Bacaan: Bilangan 11:1-9
NATS: Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apa pun, kecuali manna ini saja yang kita lihat (Bilangan 11:6)

Kebanyakan keluh kesah kita bukanlah mengenai sesuatu yang tidak kita miliki, melainkan mengenai sesuatu yang telah kita miliki tetapi kita anggap tidak menarik. Kebosanan atas pekerjaan, gereja, rumah, atau pasangan membuat kita mengeluh bahwa semua itu bukanlah yang kita inginkan atau butuhkan. Frustrasi semacam ini telah dialami oleh manusia sejak semula.

Perhatikan keluh kesah umat Allah tentang makanan mereka di padang gurun. Sambil mengingat berbagai jenis makanan yang dimakan saat mereka menjadi budak di Mesir, mereka meremehkan cara Allah menyediakan makanan bagi mereka: "Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apa pun, kecuali manna ini saja yang kita lihat" (Bilangan 11:6).

Allah menyediakan apa yang mereka perlukan setiap hari, tetapi mereka ingin sesuatu yang lebih menarik. Apakah kita tergoda untuk melakukan hal yang sama? Oswald Chambers mengatakan, "Kebosanan adalah batu ujian terhadap karakter. Ada saat-saat di mana tidak ada cahaya dan getaran hati, yang ada hanyalah kegiatan sehari-hari dan tugas yang biasa. Rutinitas merupakan cara Allah untuk menempatkan kita di saat-saat perenungan. Jangan berharap Allah akan selalu memberikan saat-saat yang menggetarkan hati, tetapi belajarlah hidup dalam wilayah kebosanan dengan kekuatan dari Allah."

Di dalam masa-masa yang membosankan, Allah sedang bekerja untuk menanamkan karakter-Nya di dalam diri kita. Kebosanan merupakan kesempatan bagi kita untuk mengalami hadirat Tuhan —DCM

BERKAT DITEMUKAN DI SEPANJANG JALAN TUGAS

By RH psm Sabda

Sunday, March 5, 2017

Tanaman Anugerah

Bacaan: Yesaya 55:6-13
NATS: Sebagai ganti semak duri akan tumbuh pohon sanobar, dan sebagai ganti kecubung akan tumbuh pohon murad (Yesaya 55:13)

Bacaan hari ini menyatakan bahwa Allah menumbuhkan pohon sanobar dan pohon murad di tempat semak duri serta kecubung pernah tumbuh memenuhi tanah. Perumpamaan ini mengingatkan kita bahwa Allah dapat menumbuhkan keindahan dan kebaikan di mana pernah tumbuh kejahatan.

Di mana sinisme pernah tumbuh, di situ juga pengharapan dan optimisme dapat muncul. Di mana sarkasme tumbuh dengan subur, di situ dapat muncul perkataan lembut yang menyembuhkan. Di mana keserakahan pernah tumbuh merajalela dan tak terkendalikan, di situ dapat bersemi kasih murni. Ini—kehidupan yang diubahkan—adalah tanda yang hidup dan kekal dari pekerjaan Allah, suatu tanda peringatan yang didambakan-Nya (Yesaya 55:13).

Apakah Anda merindukan perubahan seperti ini dalam hidup Anda? Maka "Carilah Tuhan selama Dia berkenan ditemui" (ayat 6). Terkadang kita letih oleh kejahatan di dalam diri kita, dan hati kita tersiksa karena merindukan kekudusan. Inilah panggilan Allah yang mengingatkan kita bahwa Dia dekat dengan kita. Di saat-saat seperti itu, kita perlu menancapkan akar kita sedalam-dalamnya pada firman Allah dan memohon agar Dia membentuk kita menjadi serupa dengan-Nya. Dia berkata bahwa "seperti hujan dan salju turun dari langit, dan ... mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan ... demikianlah firman-[Nya] yang keluar dari mulut-[Nya]" (ayat 10,11).

Carilah Tuhan selama Dia berkenan ditemui. Tanaman anugerah dapat menggantikan semak duri dari tabiat kita yang penuh dosa –DHR

ALLAH DAPAT MENGUBAH JIWA YANG TERCEMAR OLEH DOSA
MENJADI SEBUAH KARYA BESAR ANUGERAH

By RH psm Sabda

Wednesday, February 22, 2017

Dibangun Untuk Tahan Lama

Bacaan: Efesus 4:7-16
NATS: Di dalam Dia kamu juga turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh (Efesus 2:22)

Ketika para penjelajah memasuki Peru, mereka menemukan bangunan-bangunan besar dan menakjubkan yang mungkin telah berdiri selama 2.000 tahun. Bangunan Inca kuno ini dibangun dengan bebatuan yang dibentuk dengan tangan dari berbagai ukuran dan bentuk. Sebagian terdiri dari 3 sisi, sebagian 4 sisi, dan beberapa 7 sisi. Tanpa menggunakan adukan semen, mereka menyusun batu-batu itu begitu sempurna sehingga bangunan itu dapat berdiri berabad-abad, bahkan tahan dari gempa bumi.

Allah membangun gereja-Nya dengan cara yang sama. Alkitab menggambarkan gereja Yesus Kristus seperti sebuah bangunan, dan setiap orang percaya adalah satu bagian dari bangunan itu. Petrus mengatakan bahwa kita adalah "batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani" (1Petrus 2:5). Dan Paulus berkata bahwa kita "rapi tersusun" (Efesus 2:21) dan "dibangun menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh" (ayat 22).

Gereja Kristus terdiri dari orang-orang dengan berbagai latar belakang, kemampuan, kesenangan, dan kebutuhan. Karena itu bersatu dalam satu tujuan bersama bukanlah suatu proses yang mudah. Namun apabila kita mengizinkan Tuhan melakukan pekerjaan-Nya di tengah-tengah kita, membentuk kita, dan menempatkan kita pada bangunan itu, kita akan menjadi bagian dari bangunan besar yang kokoh dan kuat.

Ya, kita semua berbeda. Namun Allah sedang membangun gereja-Nya yang tahan lama. Bangunan-bangunan Inca yang luar biasa pada saatnya nanti akan hancur, tetapi gereja dibangun untuk tahan selamanya --DCE

KEKEKALAN GEREJA ITU SESUAI DENGAN KARAKTER PEMBUATNYA

By RH psm Sabda

Tuesday, February 21, 2017

Kejujuran

Kenyataannya , didalam dunia , orang yang jujur akan menjadi orang yang pertama kali dicurigai karena kejujurannya. Tetapi orang yang suka berbohong menjadi yang terakhir kali dicurigai

Kebenaran Dalam Dunia

Di dalam dunia , kebenaran ditentukan seberapa tebal dompet anda

Wednesday, January 18, 2017

Nasehat Pernikahan


Menghindari Kepahitan

Bacaan: Ulangan 32:44-52
NATS: Perhatikanlah segala perkataan yang kuperingatkan kepadamu pada hari ini. itulah hidupmu (Ulangan 32:46,47)

Berusaha hidup lebih lama dan lebih sehat dianggap sangat penting dewasa ini. Kemajuan-kemajuan dalam ilmu kedokteran sangat mendukung anggapan itu. Walaupun demikian, tidak seorang pun dari kita yang dapat menghindari pertambahan usia. Suatu hari nanti kita pasti akan mengalami penuaan, dan tubuh kita akan terus melemah.

Satu hal yang dapat dicegah adalah kepahitan dan penyesalan di hari tua. Kita dapat melihat kehidupan Musa sebagai contoh. Ketika ia telah berusia 120 tahun, ia hanya bisa melepas bangsa Israel sebelum mereka menyeberangi Sungai Yordan dan memasuki Tanah Perjanjian. Ia tidak dapat menyertai mereka sampai ke sana karena tidak mematuhi perintah Tuhan, yakni sewaktu dalam kemarahannya ia memukul bukit batu di padang gurun (Bilangan 20:12, 24).

Karena ia sendiri tidak dapat masuk ke Tanah Perjanjian, Musa dengan mudahnya bisa saja tergelincir untuk mengasihani dan menyesali diri sendiri! Bukankah ia telah menanggung beban bangsa yang keras kepala dan tegar tengkuk itu selama 40 tahun? Bukankah ia terus-menerus memohonkan pengampunan bagi mereka? Sekalipun demikian, pada akhir hidupnya ia tetap memuji nama Tuhan dan mengajar generasi baru bangsa Israel untuk mematuhi Allah (Ulangan 32:1-4, 45-47).

Pada saat kita bertambah tua, kita dapat memilih untuk tenggelam dalam kesulitan dan kegagalan di masa lampau, atau mengingat kesetiaan Allah, menerima kedisiplinan-Nya, dan tetap memandang masa depan dengan iman. Inilah satu-satunya cara untuk menghindari kepahitan di hari tua -DJD

KITA TIDAK DAPAT MENCEGAH TAMBAHNYA USIA
TETAPI KITA DAPAT MENCEGAH TUMBUHNYA KEPAHITAN

By RH psm Sabda

Sunday, January 1, 2017

Akankah Kita Lulus Ujian ?

Bacaan: Kejadian 3:1-19
NATS: Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, ... ia mengambil dari buahnya dan dimakannya (Kejadian 3:6)

Coyote [serigala padang rumput di Amerika Utara bagian barat] takkan mampu menolak santapan daging domba yang lezat. Itulah sebabnya bertahun-tahun silam para ahli melakukan eksperimen dengan menggunakan sekitar 500 bahan kimia yang berbeda untuk mengembangkan suatu larutan yang disemprotkan pada domba sehingga menjadikan mereka "anti-coyote". Sebuah campuran yang rasanya seperti saus pedas tampaknya menjanjikan keberhasilan.

Para ilmuwan berteori bahwa jika ujian ini berhasil, coyote tak akan berselera terhadap domba. Dengan demikian, coyote takkan lagi menjadi gangguan bagi masyarakat di negara yang beternak domba. Manusia pun akan menjadi sahabat terbaik dari anjing liar itu.

Kadang saya bertanya-tanya mengapa Allah tidak melakukan hal yang serupa di Taman Eden. Mengapa Dia tidak membuat pohon pengetahuan baik dan buruk itu berbuah jelek? Mengapa Dia tidak mengelilingi pohon itu dengan pagar berantai dan kawat berduri di atasnya? Bahkan, mengapa Allah menciptakan pohon itu? Saya yakin, sebagian jawabannya adalah bahwa godaan untuk melakukan yang jahat telah membawa Adam dan Hawa berhadapan dengan pertanyaan moral yang paling dasar, yakni: Apakah mereka akan menunjukkan kepercayaan penuh kepada sang Pencipta dan dengan penuh kasih menaati-Nya dengan segenap hati?

Kita menghadapi ujian yang serupa setiap hari. Dan, apakah yang akan kita perbuat? Apakah kita akan gagal dalam ujian itu? Atau, apakah kita akan mempercayai Allah sepenuhnya dan menaati perintah-perintah-Nya? --Mart De Haan II

SETIAP PENCOBAAN ADALAH KESEMPATAN
UNTUK PERCAYA KEPADA ALLAH

By RH psm Sabda

Jangan Berkata Takkan Pernah

Bacaan: Yohanes 13:1-10
NATS: Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua terguncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak" (Matius 26:33)

Janet membuat pernyataan di Tahun Baru demikian: jangan pernah berkata takkan pernah. Dulu Janet Kirkman berencana takkan pernah menikah, punya anak, bekerja di bidang komputer, dan tinggal di California. Namun pada akhirnya ia menikah, mempunyai dua anak yang manis, bekerja di sebuah perusahaan komputer ternama, dan tinggal di California. Allah mengubah hampir semua rencana "takkan pernah"-nya.

Hal tersebut mengingatkan kita bahwa rencana Allah bisa sangat berbeda dengan rencana kita. Namun itu justru melindungi kita dari kesombongan dan kelemahan dalam menghadapi cobaan.

Ketika Yesus mengajar murid-murid-Nya tentang pelayanan yang sejati dengan membasuh kaki mereka, Petrus berkata kepada-Nya, "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya" (Yohanes 13:8). Namun setelah Tuhan menjelaskan kepadanya bahwa ia "tidak mendapat bagian" dalam Dia tanpa mempelajari hal itu, Petrus dengan segera menyadari kesalahannya (ayat 8-10).

Beberapa saat kemudian, Petrus kembali jatuh karena kata takkan pernah ini. "Biarpun mereka semua terguncang imannya karena Engkau," kata Petrus kepada Yesus dengan sungguh-sungguh, "Aku sekali-kali tidak" (Matius 26:33-35). Kata sekali-kali tidak tersebut dengan segera berubah menjadi airmata kesedihan dan penyesalan yang mendalam (ayat 69-75).

Janet menyarankan: "Berhati-hatilah dalam menggunakan kata ‘takkan pernah!’ Kata itu hanya berpusat pada ‘aku,’ sementara Allah ingin kita berpusat pada ‘Dia’." Marilah kita memusatkan pikiran kepada Allah, fokus dari segala sesuatu -DJD

MANUSIA MEMIKIR-MIKIRKAN JALANNYA
TETAPI TUHAN MENENTUKAN ARAH LANGKAHNYA (AMSAL 16:9)

By RH psm Sabda