Friday, December 30, 2016

Ayat Ayat Kehidupan

“Barang Siapa di kala berbuka ia masih bekerja, niscaya ia tergolong dalam orang-orang yang lembur.”
(HR Department)

“Sesungguhnya sunnah dan berpahala seseorang itu bila ia berbuka dengan kurma. Dan sesungguhnya akan datanglah siksaan baginya jika… tertelan bijinya…”

“Barang siapa yang apabila sudah berbuka puasa dia masih di jalan, maka dia terkena macet.”
(HR Rasuna Said)

“Barang siapa yang menginginkan barang yang belum menjadi miliknya, hendaklah mereka membeli sesuai kemampuannya.”
(Al-Famart)

“Barang siapa yang di bulan Ramadhan tidak dapat menahan dirinya berbelanja sebelum waktu THR tiba, sesungguhnya mereka itu termasuk di dalam golongan orang-orang yang mampu.”
(Kyai Al-Tajirr)

“Barang siapa yang tidak tidur malam hari pada saat bulan puasa tetapi tidak melakukan apa-apa, maka begadang tidaklah ada gunanya.”
(HR Irama/ Haji Roma Irama)

“Barangsiapa menghambur-hamburkan pulsa telpon & sms, maka celakalah dia di hari penagihannya”
(An-nokia: 3310)

Buka 18 Minimarket Dalam Waktu 8 Bulan

Namanya Indra Agus Setiawan. Di usia 40 tahun dia sukses membuka minimarket sendiri. Bahkan dia membuka 18 minimarket dalam jangka waktu 8 bulan. Ia memulainya dengan tanpa modal. Kunci utamanya adalah kegigihan dan jeli melihat peluang. Ia selalu berangkat pukul 2 pagi dari rumahnya menuju minimarket.

Di saat yang lain tertidur dia sudah sibuk mencari rezeki. Semangatnya sungguh luar biasa. Dalam jangka waktu 8 bulan dia sudah banyak menghasilkan uang lewat hasil keringatnya sendiri.

Kabarnya kemarin dia ditangkap oleh polisi. Kala itu ia akan membuka minimarket ke-19 dengan linggis.

Berguna Bagi Pertumbuhan

Bacaan: 2Timotius 3:10-17
NATS: Seluruh Kitab Suci diilhamkan Allah (2Timotius 3:16)

Kutipan-kutipan manakah yang terdapat dalam Alkitab?

1. Kebersihan itu bagian dari iman.

2. Allah menolong orang-orang yang menolong diri mereka sendiri.

3. Pengakuan itu baik bagi jiwa.

4. Manusia menimbulkan kesusahan bagi dirinya, seperti bunga-bunga api berjolak tinggi.

5. Uang adalah akar dari segala kejahatan.

6. Kejujuran adalah kebijaksanaan terbaik.

Percaya atau tidak, hanya satu dari kutipan ini yang terdapat dalam Alkitab. Kutipan keempat berasal dari Ayub 5:7.

George Müller, seorang pendeta dan direktur sebuah rumah yatim piatu pada tahun 1800-an, tidak akan menemui kesulitan untuk mengetahui mana dari kutipan-kutipan ini yang berasal dari Alkitab. Mengapa? Sebab ia sudah membaca semuanya lebih dari 100 kali! Ia berkata: "Saya memandangnya sebagai hari yang hilang jika saya tidak menyediakan waktu untuk merenungkan firman Allah.... Saya selalu membiasakan diri untuk tidak mulai bekerja sebelum saya mengambil waktu bersama Allah dan firman-Nya. Berkat yang saya terima luar biasa."

Kita tidak perlu merasa bersalah jika kita tidak membaca Alkitab sebanyak yang dilakukan Müller. Namun, pertimbangkanlah untuk membaca seluruh Alkitab bersama saya paling tidak sekali pada tahun yang akan datang ini -- bukan supaya kita dapat menjawab beberapa pertanyaan menjebak mengenai hal ini, tetapi karena Alkitab diberikan kepada kita oleh Allah dan berguna bagi pertumbuhan rohani kita (2Timotius 3:16-17) --AMC

BACALAH ALKITAB AGAR BIJAKSANA,
PERCAYALAH AGAR SELAMAT,
LAKUKANLAH AGAR MENJADI SUCI

By RH psm Sabda

Bebas Dari Ketakutan

Bacaan: Amsal 1:1-7
NATS: Hai orang-orang yang takut akan Tuhan, percayalah kepada Tuhan! -- Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka (Mazmur 115:11)

Di dalam dunia yang semakin berbahaya ini, pikirkan apa saja yang harus kita takuti: Ancaman teroris yang mengerikan, tingkat kejahatan yang menakutkan, bencana alam yang semakin meningkat, krisis energi yang semakin nyata, ... Allah.

Ya, Allah. Ironis, bukan? Dalam dunia yang penuh dengan hal-hal yang menakutkan, satu-satunya tempat pengungsian dan perlindungan kita juga adalah Dia yang harus kita takuti.

Renungkanlah kata-kata Salomo, "Dalam takut akan Tuhan ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya" (Amsal 14:26). Kemudian, perhatikanlah ayat berikutnya, "Takut akan Tuhan adalah sumber kehidupan."

Kita berusaha untuk menghindari hal-hal yang menakutkan dalam hidup ini, karena itu mengganggu kedamaian kita. Akan tetapi, kita diajak untuk takut -- takut kepada Allah. Bagi mereka "yang takut akan Tuhan ... Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka" (Mazmur 115:11).

Iman kita kepada Allah dapat membebaskan kita dari ketakutan akan dunia (Mazmur 23:4) -- tetapi hanya karena iman, kita bersandar pada ketakutan yang berbeda dari ketakutan duniawi. Amsal 29:25 mengatakan, "Takut kepada orang mendatangkan jerat, tetapi siapa percaya kepada Tuhan, dilindungi."

Takut akan Allah itu berarti merasakan pesona-Nya. Apabila kita mengakui kebesaran itu dan percaya kepada-Nya, kita tidak ingin lagi berdosa terhadap-Nya. Dia menjadi tempat pengungsian kita dari ketakutan akan dunia ini. Dalam diri-Nya kita menemukan kedamaian --JDB

MEREKA YANG TAKUT AKAN ALLAH
TIDAK PERLU TAKUT TERHADAP DUNIA

By RH psm Sabda

Thursday, December 29, 2016

Doa , Firman Dan Pujian Penyembahan

Doa adalah napas rohani. Firman adalah makanan dan minuman rohani. Pujian penyembahan adalah olah raga rohani. Kebaktian dalam jemaat adalah rekreasi rohani.Kehidupan rohani akan segera mati tanpa napas rohani. Kehidupan rohani akan mati cepat atau lambat tanpa makanan dan minuman rohani. Dan kehidupan rohani akan sakit tanpa olah raga rohani. Serta kehidupan rohani akan stres tanpa rekreasi rohani.

Itu Tidak Baik

Bacaan: Kejadian 2:15-25
NATS: Tuhan Allah berfirman, "Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia" (Kejadian 2:18)

Di sebuah sistem penjara di Amerika Serikat, 25.000 orang tahanan yang paling berbahaya dikurung tersendiri di dalam sel-sel beton yang kecil. Bisa dikatakan orang-orang itu tidak memiliki hubungan dengan dunia luar. Seorang tahanan di Penjara Negara Oregon mengatakan bahwa bagian yang paling sulit dari isolasi seperti itu adalah "tidak dapat melihat seseorang muka dengan muka ... untuk berkomunikasi, untuk menyentuh, untuk memeluk, untuk merasa dikasihi, untuk merasa sebagai manusia". Kata-kata orang ini seakan-akan berteriak, "Saya merasa kesepian! Seharusnya tidak begini keadaannya."

Penulis kitab Kejadian tentu akan menyetujui hal tersebut. Setelah Allah menciptakan manusia, Dia mengakui bahwa Adam kesepian, dan berkata, "Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." Pada intinya, Allah berkata bahwa manusia membutuhkan orang lain sehingga ia dapat menjadi manusia yang utuh. Meskipun lingkungan yang paling dekat dengan kita ialah pertemanan, dalam konteks yang lebih luas Allah mengatakan kepada kita bahwa menjadi seorang manusia yang utuh berarti menikmati hubungan dengan orang-orang lainnya.

Apa pun penyebab kesepian -- dosa, kehilangan, rasa malu, sakit, depresi -- Allah berkata bahwa hal ini "tidak baik". Dia menciptakan kita untuk berhubungan erat dengan orang lain (Pengkhotbah 4:9-12) dan dengan-Nya (Wahyu 21:3). Ulurkanlah tangan dan kembangkanlah persahabatan yang diperlukan itu -- demi Anda sendiri dan demi mereka -- MLW

PERSAHABATAN DAPAT MEMBANTU MENGHALAU KESEPIAN

By RH psm Sabda

Mengingat Ngingat

Bacaan: Mazmur 103:1-5
NATS: Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! (Mazmur 103:2)

Kadang-kadang kita terbangun dengan persendian yang nyeri, semangat yang lesu, dan bertanya-tanya bagaimana kita bisa menyingkirkan kelesuan kita serta dapat menjalani hari-hari dengan baik.

Berikut ini ada sebuah ide: Berusahalah mengucap syukur kepada Allah seperti Daud. Pikirkan dan ingatlah kembali semua "kebaikan" Allah yang layak Anda syukuri (Mazmur 103:2). Ucapan syukur akan membuahkan sukacita.

Bersyukurlah kepada Allah atas pengampunan-Nya. Dia "mengampuni semua kesalahanmu" (ayat 3), dan "melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut" (Mikha 7:19).

Bersyukurlah kepada-Nya atas kesembuhan Anda (ayat 3). Allah menggunakan kelemahan dan sakit penyakit untuk menarik Anda lebih dekat kepada kasih dan kepedulian-Nya. Dan, suatu hari ketika Tuhan datang kepada Anda, Dia akan menyembuhkan semua sakit penyakit Anda.

Bersyukurlah kepada-Nya atas penebusan hidup Anda dari kehancuran (ayat 4). Ini lebih dari sekadar menyelamatkan Anda dari kematian dini. Ini pembebasan dari kematian itu sendiri.

Bersyukurlah kepada-Nya karena memahkotai hidup Anda dengan "kasih setia dan rahmat" (ayat 4).

Bersyukurlah kepada Dia yang memuaskan hasrat Anda (ayat 5). Dialah sumber kepuasan Anda. Setiap hari, Dia memperbarui kekuatan dan semangat Anda. Dengan demikian semangat Anda akan naik dan membubung seperti rajawali.

"Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!" (ayat 2) --DHR

UNGKAPAN SYUKUR ADALAH INGATAN AKAN HATI YANG GEMBIRA

By RH psm Sabda

Wednesday, December 28, 2016

Penglihatan Yang Kabur

Bacaan: 1 Korintus 13:8-13
NATS: Sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar (1 Korintus 13:12)

Ketika saya masih kecil, saya harus mengenakan kacamata. Yang menarik, penglihatan saya membaik, dan mulai SMA sampai usia 40 tahun saya tidak memerlukan kacamata lagi. Pada rentang usia yang penting itu, saya memiliki penglihatan yang sangat baik. Sekarang, karena degradasi alami yang terjadi pada mata, saya kembali mengenakan kacamata untuk melihat jauh dan dekat. Tanpa kacamata, penglihatan saya kabur.

Mengenai "penglihatan rohani" kita, Rasul Paulus berkata, "Sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka" (1 Korintus 13:12). Kata samar-samar (enigma dalam bahasa Yunani) mengandung arti bahwa sebagus apa pun penglihatan rohani kita dalam kehidupan duniawi sekarang, tetaplah tidak sempurna.

Zaman dahulu, orang tidak memiliki cermin yang jelas seperti zaman sekarang. Sebagai gantinya, cermin pada zaman itu dibuat dari logam yang dikilapkan, dan cermin itu memberikan bayangan yang samar-samar, tidak jelas. Yang terlihat melalui cermin hanyalah perwujudan tidak sempurna dari apa yang bisa tampak jelas jika dilihat langsung.

Jika Anda menanyakan apa yang sedang dikerjakan Allah dalam hidup Anda, teruslah memercayai-Nya dan carilah kejelasan jawabannya melalui doa dan firman-Nya.

Saat ini, pemahaman kita memang masih terbatas (1 Korintus 13:9). Penglihatan rohani kita masih kabur, tetapi kelak kita akan melihat dengan jelas di surga. Kita akan melihat Yesus "muka dengan muka" --HDF

SEKARANG KITA BERTEMU YESUS MELALUI ALKITAB
TETAPI KELAK KITA BERTEMU YESUS MUKA DENGAN MUKA

By RH psm Sabda

Tuesday, December 27, 2016

Agama ,Ilmu Dan Hikmat

Agama tanpa ilmu dan hikmat adalah kebodohan. Ilmu tanpa agama dan hikmat adalah kehancuran. Hikmat tanpa agama dan ilmu adalah kebinasaan. Tetapi Agama disertai ilmu dan hikmat adalah kehidupan

Rokok Yang Menyehatkan


Mewaspadai Dosa Terakhir

Bacaan: 1 Tawarikh 21:1-13
NATS: Berkatalah Daud kepada Allah: "Aku telah sangat berdosa karena melakukan hal ini" (1 Tawarikh 21:8)

Rasul Paulus mengatakan bahwa kita harus "menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani" (2 Korintus 7:1). Meskipun menurut orang-orang yang berada di sekeliling kita, kita sepertinya menjalani hidup yang bersih dan bermoral, tetapi di dalam roh, kita barangkali masih memiliki sikap yang membuat Tuhan berduka. Karena dosa rohani tidak tampak oleh mata, tetapi tersembunyi di dalam hati, maka kita cenderung mengabaikannya sampai dosa tersebut menimbulkan kejahatan nyata yang mengungkapkan keberadaannya.

Kehidupan Raja Daud menggambarkan kedua aspek dosa ini. Nafsunya terhadap Batsyeba membuatnya melakukan perzinaan dan pembunuhan (2 Samuel 11,12; Mazmur 32:5), sehingga menyebabkan penderitaan yang hebat bagi hidupnya sendiri serta celaan terhadap bangsa Israel. Kemudian, di usia senjanya, ia takluk kepada godaan Setan untuk mengadakan sensus (1 Tawarikh 21:1-6). Tindakan yang tampaknya tidak mengandung dosa apa pun ini ternyata telah membuat Allah berduka (ayat 7,8) karena Daud menyombongkan kekuatan militernya. Ia jelas-jelas telah menyeleweng dari ketaatan total kepada Allah, yang secara ajaib sudah kerap kali menyelamatkan dirinya, untuk kemudian memercayai kekuasaan dan kekuatan dirinya sendiri.

Dari luar, mungkin bagi orang lain sepertinya kita memenangkan peperangan melawan dosa. Namun, kita harus senantiasa waspada terhadap dosa roh, khususnya kesombongan. Dosa ini bisa menyebabkan kita tersandung dan jatuh, bahkan di akhir perjalanan hidup --DJD

KESOMBONGAN DAN NAFSU ADALAH BATU TERSEMBUNYI
YANG MEMBUAT BANYAK ORANG TERSANDUNG

By RH psm Sabda

Friday, December 23, 2016

Godaan Nikmat


Mengenal Allah Secara Pribadi

Bacaan: Keluaran 33:7-17
NATS: Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel (Mazmur 103:7)

Sebagian besar orang kristiani lebih senang melihat Allah melakukan mukjizat besar daripada memiliki persekutuan dengan Dia, serta mengenal jalan-jalan-Nya.

Ayat hari ini mengatakan bahwa Allah memperkenalkan perbuatan-perbuatan-Nya yang besar kepada orang Israel, namun kepada Musa Dia “memperkenalkan jalan-jalan-Nya”. Keluaran 33 mencatat sebuah krisis besar di mana Musa dengan rendah hati berdoa, “Jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, beri tahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku” (ayat 13). Ia lebih ingin mengenal Allah dan rancangan-Nya bagi umat-Nya, daripada melihat sebuah mukjizat besar yang lain. Tidak mengherankan kalau Tuhan berbicara kepada-Nya “seperti seorang berbicara kepada temannya” (ayat 11).

Dalam menafsirkan perbedaan antara jalan dan perbuatan, F.B. Meyer menulis, “Jalan, atau rancangan, hanya diberitahukan kepada lingkaran dalam orang-orang kudus; jemaat biasa hanya mengenal perbuatan-perbuatan-Nya.”

Seorang teman saya yang berbakat, Jennifer, mengerti perbedaan ini setelah menjalani beberapa tahun di atas kursi roda. Suatu hari ia berdoa sambil menangis, “Tuhan, saya pasti sudah melakukan banyak hal untuk Engkau sekiranya saja saya sehat.” Dan ia mendengar jawaban Allah dengan jelas, “Banyak orang bekerja untuk Aku, namun hanya sedikit yang bersedia menjadi sahabat-Ku.”

Jika Anda ingin mengenal Allah secara pribadi melebihi kerinduan Anda untuk melihat berbagai mukjizat besar-Nya, Anda akan dipuaskan -JEY

MENGENAL ALLAH BERARTI TIDAK HANYA MELIHAT
PERBUATAN-PERBUATAN-NYA
TETAPI JUGA MEMAHAMI JALAN-JALAN-NYA

By RH psm Sabda

Monday, December 19, 2016

Pengalaman Pertama Sopir Taxi

Setelah berjalan sekian lama, penumpang menepuk pundak sopir taksi untuk menanyakan sesuatu. Reaksinya sungguh tak terduga. Sopir taksi begitu terkejutnya sampai tak sengaja menginjak gas lebih dalam dan hampir saja menabrak mobil lain. Akhirnya ia bisa menguasai kemudi dan menghentikan mobilnya di pinggir jalan.
"Tolong, jangan sekali-sekali melakukan itu lagi," kata sopir taksi dengan wajah pucat dan menahan marah.
"Maaf, saya tidak bermaksud mengejutkan. Saya tidak mengira kalau menyentuh pundak saja bisa begitu mengejutkan Bapak."
"Persoalannya begini, ini hari pertama saya jadi sopir taksi. Bapak juga merupakan penumpang pertama."
"Oh begitu. Trus kok bisa kaget begitu?"
"Sebelumnya saya adalah sopir mobil jenazah."

Kotak Mama

Bacaan: 2 Timotius 3:14-17
NATS: Sejak kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan melalui iman (2 Timotius 3:15)

Setiap Natal, saya memberikan sebuah "kotak Mama" kepada kedua anak perempuan saya. Setiap kotak berisi hal-hal yang dapat mendorong mereka menjadi ibu terbaik. Isinya bisa berupa buku-buku kerajinan tangan atau proyek khusus, buku atau kaset renungan untuk ibu muda, peralatan P3K, resep-resep untuk memasak bersama anak-anak -- dan kerap kali berisi sesuatu yang pribadi seperti sabun mandi busa untuk sedikit memanjakan diri setelah melewati hari yang melelahkan sebagai seorang ibu! Sudah menjadi tradisi bahwa Rosemary dan Tanya selalu menantikannya setiap tahun selama dekade terakhir ini.

Mendorong anak-anak kita untuk menjadi orangtua yang baik bisa kita mulai lebih awal. Cara yang terbaik adalah mulai memperlengkapi mereka dengan firman Allah ketika mereka masih muda.

Rasul Paulus menulis bahwa "dari kecil" Timotius sudah mengenal "Kitab Suci" (2 Timotius 3:15). Dan, 2 Timotius 1:5 menyebutkan ibu dan nenek Timotius memiliki "iman yang tulus". Pengajaran yang tekun dan teladan rohani membantu Timotius menjadi orang yang saleh.

Alkitab adalah sumber paling kaya yang dapat membantu kita membesarkan anak-anak sehingga mereka akan mengenal dan mencintai Yesus. Tidak ada hal yang lebih penting daripada "Kitab Suci" yang dapat dipakai untuk memperlengkapi mereka dalam menghadapi semua tantangan hidup.

Apa yang Anda lakukan saat ini untuk membuat generasi yang akan datang memiliki "hikmat ... kepada keselamatan melalui iman"? (3:15) --CHK

KARAKTER ANAK-ANAK KITA KELAK DITENTUKAN
OLEH SESUATU YANG KITA LETAKKAN DI HATI MEREKA SAAT INI

By RH psm Sabda

Friday, December 16, 2016

Bedanya Antara Wajar Dan Kurang Ajar


Waktu Sela

Bacaan: Mazmur 24:1-10
NATS: Dialah Raja Kemuliaan! Sela (Mazmur 24:10)

Raja Daud menyatakan: "Tuhan semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan" (Mazmur 24:10). Kata Sela kemudian ditambahkan di akhir mazmur ini dan di banyak mazmur lainnya. Sebagian orang percaya bahwa kata tersebut menunjuk pada selingan musik, sebab mazmur-mazmur itu kerap kali diiringi oleh musik. Para cendekiawan Alkitab juga mengusulkan kemungkinan arti-arti lainnya, termasuk "diam", "istirahat", "interupsi", "penekanan" [menonjolkan sebuah bagian dari lagu], "memuliakan", atau "akhir" [mengakhiri lagu].

Dengan merenungkan kata-kata tersebut di atas, kita dapat terbantu untuk mengambil "waktu Sela". Waktu itu kita gunakan untuk beristirahat dan menyembah Tuhan sepanjang hari ini.

Diamlah dan dengarkanlah suara Allah (Mazmur 46:11).

Istirahatlah dari jadwal yang sangat padat agar jiwa Anda kembali disegarkan (Mazmur 42:2,3).

Interupsilah hari itu untuk mengkaji kembali kerohanian Anda dan Anda akan disucikan (Mazmur 51:1-12).

Tonjolkanlah sukacita atas berkat-berkat Allah melalui ucapan syukur (Mazmur 65:10-14).

Muliakanlah nama Allah atas doa-doa yang dijawab meskipun merasa kecewa (Mazmur 40:2-4).

Akhirilah hari dengan merenungkan kesetiaan Tuhan (Mazmur 119:148).

Perenungan Daud tentang Allah mencakup waktu Sela. Dengan mengikuti teladannya, kita akan terbantu untuk menyembah Allah sepanjang hari -- HDF

TIADA HARI YANG LENGKAP TANPA PENYEMBAHAN

By RH psm Sabda

Mata Kasih

Mata yang mengandung kasih adalah mata yang fokus pada kebaikan orang dan mengabaikan kelemahan serta ingin memperbaiki kelemahan tersebut

Thursday, December 15, 2016

Status Facebook Para Binatang

Bayangin kalau binatang pada punya akun Facebook, kira-kira statusnya kaya gini kali yaaa???

*Anjing pudel:
Nunggu di jemput majikan, mo ke salon neeh…

*Kecoa:
Baru aja slamet dari injekan maut…

*Sapi:
Huuh sebel susuku diraba-raba lagi oleh majikanku, dikira gw jablay apa, ya…

*Kucing:
Anak gw yg ke-7 barusan nanya sapa bapaknya, gw bingung mau jwb apa, gw sendiri lupa bpknya siapa…

*Nyamuk:
Gw positif HIV AIDS, gara2 salah isep, hiks…

*Ayam:
Teman2 kalo besok gw ga update, berarti gw di KFC, love u all…

*Cumi Cumi:
Abis isi ulang tinta neeh…

*Babi:
Gw difitnah nyebarin flu, sialan…!!!

*Kutu:
Salah masuk rambut nih, kok bau pesing…???

*Kambing:
Jangan keluar rumah friends, bentar lg Idul Adha…

*Babi koment status Kambing:
Untung gw haram…!!!???

*Kambing bales koment:
Abis Idul Adha khan Imlek bro, lo lupa…???

*Monyet:
Ketawa2 sendiri baca postingan ini…

Sory yee

Pekerjaan Kotor

Bacaan: Matius 8:1-4
NATS: Yesus mengulurkan tangan-Nya, menyentuh orang itu (Matius 8:3)

Seorang tokoh televisi terkenal mencari pekerjaan yang paling kotor dan menjijikkan yang bisa ia temukan. Ia kemudian melakukan pekerjaan tersebut dan disiarkan secara langsung, sehingga kita semua merasa jijik.

Hal mengejutkan yang biasa muncul dari petualangan ke tempat kotor ini adalah orang-orang yang mencari nafkah dengan melakukan pekerjaan yang benar-benar kotor ini tampaknya bahagia ketika melakukannya.

Saya bertanya-tanya apakah hal yang sama juga terjadi di antara jemaat Allah. Di gereja dan dalam komunitas umat Allah, terdapat pekerjaan yang benar-benar "kotor" yang dikehendaki oleh Allah untuk kita lakukan.

Misalnya, apa menariknya bekerja di tempat penampungan tunawisma, membagikan harapan kabar gembira dan bantuan fisik kepada orang-orang jalanan? Di manakah sukacitanya saat berjalan ke bangsal rumah sakit untuk mengunjungi pasien yang baru saja menerima berita buruk dari dokter? Dan, apa enaknya duduk di ruang konseling dan mendengarkan seorang istri yang dilecehkan suaminya, lalu berusaha membantunya mendapatkan kembali harga diri dan semangat hidup?

Bayangkan bagaimana anggapan kerumunan orang ketika Yesus mengulurkan tangan dan menjamah orang lepra. Dia tidak takut dengan pekerjaan-pekerjaan "kotor". Yesus datang "untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang" (Lukas 19:10). Dia "tergerak ... oleh belas kasihan" kepada orang yang timpang, sakit, dan tertindas (Matius 9:36). Mari kita ikuti teladan-Nya dan kita kerjakan tugas-tugas berat di sekitar kita dengan kasih --JDB

PEKERJAAN YANG DILAKUKAN DENGAN BAIK UNTUK KRISTUS
AKAN MENERIMA ACUNGAN JEMPOL DARI KRISTUS

By RH psm Sabda

Wednesday, December 14, 2016

Istri Idaman

Lebih baik istri yang sederhana daripada istri yang cantik tapi mau menang sendiri

Batasan Sakit Hati

Seringkali kita mendengar perkataan yang membuat kita sakit hati. Baik itu mengandung kebenaran maupun fitnahan. Dan sakit hati itu membuat kita marah. Bolehkah kita
marah. Boleh saja , itu manusiawi asalkan jangan sampai kita berbuat dosa. Misalnya memukul orang yang bikin sakit hati itu. Lagipula amarah kita hanya diijibkan selama 12 jam. Lebih dari itu adalah kepahitan. Karena ukurannya jangan sampai matahari terbenam ( Efesus 4:26 ).

Mengalahkan Kejahatan

Bacaan: Lukas 9:51-56
NATS: Janganlah kamu dikalahkan oleh kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan! (Roma 12:21)

Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, Yesus melewati Samaria. Sebelumnya, Dia mengirim utusan untuk menyiapkan tempat, tetapi penduduk desa menolak-Nya.

Ketika Yakobus dan Yohanes mendengar penolakan itu, mereka menjadi kesal, "Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?" (Lukas 9:54). Mereka baru saja dari sebuah gunung dan menyaksikan Tuhan bersama Musa serta Elia. Tak heran jika mereka teringat kisah Elia yang meminta api turun dari surga (1 Raja-raja 18:36-38). Namun, ketika mereka meminta api yang membinasakan itu, Yesus menegur mereka.

Dia berkata kepada mereka, "Anak Manusia tidak datang untuk menghancurkan hidup manusia tetapi untuk menyelamatkannya" (Lukas 9:56, versi King James). Balas dendam bukan urusan kita. Allah sendirilah yang berhak melakukan pengirikan dalam murka-Nya (Yesaya 63:3). Tugas kita adalah memberitakan kabar baik keselamatan kepada dunia.

Paulus menulis, "Janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan ... sebab ada tertulis: 'Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan,' firman Tuhan. Tetapi, 'Jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.' Janganlah kamu dikalahkan oleh kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!" (Roma 12:19-21). Kita harus menyerahkan pembalasan kepada Allah.

Yesus memanggil kita untuk memperlakukan orang yang sulit dengan kebaikan dan membawa mereka kepada-Nya --DHR

MURKA DAN BELAS KASIH ALLAH
KEDUANYA TERLIHAT DI SALIB KALVARI

By RH psm Sabda

Tuesday, December 13, 2016

Rajah kecil , Raja Kecil

Bacaan: Yesaya 9:1-7
NATS: Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya Tuhan sajalah yang mahatinggi pada hari itu (Yesaya 2:11)

Dalam sebuah tulisan editorial di Reaper, David G. Stewart menulis, "Di India, kita akan geli bila mengikuti acara pujah bayi, atau penyembahan bayi. Semua wanita akan berkumpul dan bergandengan tangan mengelilingi bayi itu, kemudian dengan sengaja berkotek seperti ayam yang mau bertelur, berusaha menirukan ibu atau ayahnya, dan memegang jari-jarinya, menyentuh pipinya, mencium kakinya. Istilah favorit untuk mendeskripsikan bayi laki-laki itu adalah 'Rajah Kecil, Raja Kecil'. Meskipun mereka tidak benar-benar membungkukkan badan dan menyembah bayi baru, orang-orang India memberikan perhatian yang besar kepada bayi yang baru lahir, sehingga tidak heran kalau mereka menyebut acara itu 'penyembahan bayi'."

Ketika Yesus masih bayi, Dia juga menerima pemujaan dan penghormatan. Dia dipuja oleh para gembala yang meninggalkan kawanan domba mereka di padang untuk menyembah seorang bayi dalam palungan. Mengapa mereka melakukannya? Karena Dialah Raja segala raja.

Saya bertanya-tanya, ketika kita memasuki bulan Natal ini, apakah Anda dapat memusatkan perhatian, sebentar saja, kepada Pribadi yang kelahiran-Nya sedang kita rayakan? Atau lebih lagi, apakah Anda mau bersedia membungkukkan badan dengan penuh kerendahan hati dan memberikan pemujaan yang layak Dia terima? Dahulu kala, Nabi Yesaya bernubuat bahwa nama-Nya akan disebut Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai (9:5). Yesus bukanlah bayi biasa. Dia benar-benar Raja di atas segala raja! --DCE

APABILA KITA MENGENALI YESUS SEBAGAI RAJA
MAKA KITA AKAN MENYEMBAH-NYA

By RH psm Sabda

Budi Dan Dendam

Bacaan Alkitab : I Samuel 20:13-16 , II Samuel 9:1-13

Di dunia timur , seorang raja dari dinasti baru biasanya akan memusnahkan keturunan dari raja sebelumnya untuk mencegah pemberontakan. Hal ini menyebabkan rasa khawatir dalam diri Yonatan. Yonatan sebenarnya akan menjadi raja setelah Saul. Tetapi sayangnya Tuhan telah menolak Saul dan akan menggantikannya dengan Daud. Hal ini diketahui oleh Yonatan ( I Samuel 23:17 ). Dan Yonatan tidak mengambil sikap melawan Tuhan seperti ayahnya. Bahkan ia mengasihi Daud dan melindunginya.  Dan ia tahu kalau Daud juga mengasihinya.

Akan tetapi ada satu hal yang ia khawatirkan. Yonatan takut kalau Daud menjadi raja ketika ia sudah meninggal maka Daud akan memusnahkan keturunannya. Karena itu ia minta kepada Daud untuk menunjukkan kasihnya kepada dirinya dan keturunannya apabila Daud menjadi raja. Dan Daud menyanggupinya.

Walau dalam perjalanan hidupnya Saul berusaha membunuh Daud , Daud tidak mengingat dan mengungkitnya ketika ia menjadi raja. Yang ia ingat hanya janjinya kepada Yonatan yang dikasihinya. Dan pada akhirnya Mefiboset , anak Yonatan , diangkat Daud sebagai anggota keluarga kerajaan.

Bagaimana dengan kita ? Sebagai manusia kita lebih ingat satu kejelekan orang lain yang membuat kita marah , dendam , dan benci daripada seribu kebaikannya kepada kita. Ingat kasih itu mengalahkan segalanya. Jika kita hanya ingat dengan dendam dan kebencian kita tidak layak untuk Tuhan. Karena kita bukan manusia yang sempurna. Kita juga banyak jeleknya. Mungkin perbuatan kita lebih jahat dari orang yang kita benci. Dan parahnya kita sadar itu , tetapi masih membela diri dengan ucapan klasik :" tapikan dia......

Pacaran Online


Kebaikan Anonim

Bacaan: Lukas 6:27-36
NATS: Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? (Lukas 6:33)

Ketika Anda di drive-thru makanan siap saji, apakah Anda mau membayar pesanan orang-orang di mobil belakang Anda -- meskipun Anda tidak mengenal mereka?

Inilah tantangan yang diberikan sebuah stasiun radio kristiani setempat untuk mengubah komunitas mereka. Namanya "Perbedaan Drive-Thru". Tujuannya adalah melakukan kebaikan seperti yang dilakukan Kristus kepada orang-orang yang tak menyangkanya dan meninggalkan catatan yang menyatakan bahwa Anda melakukannya karena kasih Anda kepada Kristus.

Mengapa melakukan hal ini? Mengapa membuang-buang uang untuk makanan orang lain -- terutama orang yang tidak kita kenal dan yang mungkin memusuhi iman kita? Mengapa kita memberi, tanpa berharap memperoleh balasan? Rasanya hal ini bertentangan dengan budaya kita, tetapi ide ini memiliki dasar alkitabiah yang kuat.

Perhatikan ucapan Yesus ketika berbicara kepada orang banyak: "Jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu?" (Lukas 6:32,33). Jelaslah bahwa Yesus ingin agar kita berbuat baik kepada orang-orang yang tak dapat membalas kebaikan kita.

Entah kita membayari makanan seseorang di restoran siap saji atau memasukkan uang kecil ke dalam kotak amal, yang penting ialah bahwa pemberian kita tidak untuk kepentingan diri sendiri -- entah kita mendapat nama baik atau tidak. Dalam nama Yesus, siapakah yang dapat Anda berkati hari ini? --JDB

MOTIVASI PEMBERIAN AKAN MENGUNGKAPKAN SIFAT SI PEMBERI
LEBIH DARI PEMBERIAN ITU SENDIRI

By RH psm Sabda

Monday, December 12, 2016

Farisi Dan Pemungut Cukai

Sebenarnya perbedaan antara orang Farisi dan pemngut cukai yang membuat Allah hanya berkenan pada pemungut cukai hanya satu. Yaitu menghakimi pemungut cukai. Yang mana hak untuk menghakimi adalah hak Tuhan bukan manusia.

Tetapi Allah.....

Bacaan: Kejadian 39
NATS: Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perem-puan itu dan lari ke luar (Kejadian 39:12)

Bagaimana jika seandainya Yusuf menyerah pada godaan istri Potifar? (Kejadian 39). Bayangkan bahwa sebenarnya ia dapat membenarkan dosanya. “Tapi Allah, Engkau tentu tak ingin saya tidak bahagia, dan Engkau tahu betapa kesepiannya saya di sini. Lagi pula, saya pikir saya sungguh mencintainya.”

Bagaimana jika seandainya Abram tidak taat saat Allah menyuruhmya meninggalkan Ur dan pergi ke daerah yang tak dikenal? (Kejadian 12). Bagaimana jika seandainya ia berkata, “Tapi Allah, saya sudah mantap di sini. Saya tidak dapat mengambil risiko untuk sebuah masa depan yang tak pasti. Saya harus menjaga Sarai. Saya tidak mau pergi.”

Terpujilah Allah karena Yusuf dan Abram melakukan hal yang benar. Yusuf kabur dari godaan; ia lari dari dosa. Abram meninggalkan Ur; berkelana dengan penuh ketaatan.

Dalam hidup, kita menghadapi dua macam pilihan. Kadang godaan muncul di hadapan kita. Saat itu, kita bisa lari meninggalkan godaan dan memperoleh penghargaan dari Allah-atau kita menyerah, dan menuai konsekuensi yang menyedihkan, lalu membuat alasan-alasan penyesalan. Kadang kita merasa Allah menuntun kita ke arah tertentu. Kita dapat memilih mengikuti Dia dan percaya bahwa Dia Mahatahu-atau kita dapat memberikan alasan yang mengada-ada dan hidup di dalam ketidaktaatan.

Kesalehan yang memberi hidup berkelimpahan jauh lebih baik daripada hidup yang penuh dengan alasan dan keputusasaan. Mari kita hidup dengan cara sedemikian sehingga kita tidak akan menyerah kepada keinginan untuk berkata, “Tetapi Allah …” -JDB

ALLAH TIDAK MENUNTUT KESUKSESAN-HANYA KETAATAN

By RH psm Sabda

Sunday, December 11, 2016

Khotbah Tentang Dosa Kebohongan

Pengkhotbah memberitahu umatnya, "Minggu depan saya merencanakan untuk berkhotbah tentang dosa kebohongan. Untuk membantu Anda memahaminya, saya ingin Anda semua membaca Markus pasal 17."
Pada hari Minggu berikutnya, ketika bersiap menyampaikan khotbahnya,ia berkata, "Saya ingin tahu berapa banyak di antara Anda telah
membaca Markus 17."
Semua orang mengacungkan jarinya. Pengkhotbah itu tersenyum dan berkata, "Markus hanya memiliki 16 pasal. Sekarang saya akan memulai
khotbah saya tentang dosa kebohongan."

Friday, December 9, 2016

Pintu Kerendahan Hati

Bacaan: Filipi 2:5-11
NATS: Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada (Filipi 2:9,10)

Selama berabad-abad, pintu masuk Gereja Kelahiran di Betlehem telah dua kali diperkecil. Tujuannya adalah agar para perampok berkuda tidak dapat menerobos masuk. Pintu itu sekarang disebut “Pintu Kerendahan Hati”, karena para pengunjung harus membungkuk untuk dapat masuk.

Saat kita beranjak tua, menekuk lutut menjadi semakin sulit dan sakit. Di dunia kesehatan, beberapa orang dengan berani menjalani operasi penggantian lutut. Untuk menghindari kerusakan sambungan yang semakin sakit selama bertahun-tahun, mereka rela menderita selama beberapa minggu.

Seperti lutut fisik kita, lutut rohani pun dapat menjadi kaku seiring dengan berjalannya waktu. Tahun-tahun yang penuh kesombongan dan keegoisan yang keras kepala membuat kita tidak fleksibel, sehingga semakin sulit dan menyakitkan bagi kita untuk merendahkan diri. Karena terbujuk oleh perasaan penting yang palsu saat orang lain tunduk kepada kita, kita tidak pernah belajar bahwa arti penting yang sejati muncul bila kita tunduk kepada Allah dan orang lain (Efesus 5:21; 1 Petrus 5:5).

Pada saat kita merayakan kelahiran Yesus, alangkah baiknya jika kita mengingat Pintu Kerendahan Hati, karena hal itu mengingatkan kita bahwa kita semua membutuhkan lutut-lutut baru, yaitu lutut yang bersedia menekuk. Kerendahan hati merupakan satu-satunya jalan untuk memasuki hadirat Allah.

Menghormati Dia yang telah membungkuk begitu rendah untuk menyertai kita, benar-benar merupakan sebuah jalan yang lebih baik -JAL

JALAN MENUJU KEMENANGAN
DIASPAL OLEH SIKAP TUNDUK YANG RENDAH HATI KEPADA ALLAH

By RH psm Sabda

Pintu Kerendahan Hati

Bacaan: Filipi 2:5-11
NATS: Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada (Filipi 2:9,10)

Selama berabad-abad, pintu masuk Gereja Kelahiran di Betlehem telah dua kali diperkecil. Tujuannya adalah agar para perampok berkuda tidak dapat menerobos masuk. Pintu itu sekarang disebut “Pintu Kerendahan Hati”, karena para pengunjung harus membungkuk untuk dapat masuk.

Saat kita beranjak tua, menekuk lutut menjadi semakin sulit dan sakit. Di dunia kesehatan, beberapa orang dengan berani menjalani operasi penggantian lutut. Untuk menghindari kerusakan sambungan yang semakin sakit selama bertahun-tahun, mereka rela menderita selama beberapa minggu.

Seperti lutut fisik kita, lutut rohani pun dapat menjadi kaku seiring dengan berjalannya waktu. Tahun-tahun yang penuh kesombongan dan keegoisan yang keras kepala membuat kita tidak fleksibel, sehingga semakin sulit dan menyakitkan bagi kita untuk merendahkan diri. Karena terbujuk oleh perasaan penting yang palsu saat orang lain tunduk kepada kita, kita tidak pernah belajar bahwa arti penting yang sejati muncul bila kita tunduk kepada Allah dan orang lain (Efesus 5:21; 1 Petrus 5:5).

Pada saat kita merayakan kelahiran Yesus, alangkah baiknya jika kita mengingat Pintu Kerendahan Hati, karena hal itu mengingatkan kita bahwa kita semua membutuhkan lutut-lutut baru, yaitu lutut yang bersedia menekuk. Kerendahan hati merupakan satu-satunya jalan untuk memasuki hadirat Allah.

Menghormati Dia yang telah membungkuk begitu rendah untuk menyertai kita, benar-benar merupakan sebuah jalan yang lebih baik -JAL

JALAN MENUJU KEMENANGAN
DIASPAL OLEH SIKAP TUNDUK YANG RENDAH HATI KEPADA ALLAH

By RH psm Sabda

Thursday, December 8, 2016

Tikus Minder

Cerita Lucu Banget – BapakSukakibul, seorang politikus handal dari partai berlambang “Tikus KurusBeriler”, dirawat di RS Jiwa, karena stress berat akibat kalah pemilu. Gejala yang timbul adalah Sukakibul jadi selalu minder, tidak pede, dan jalan merunduk-runduk merasa seperti tikus. Bahkan bicarapun seperti mencicit, dan jadi sangat takut dengan kucing.

Selama perawatan oleh Dr. Ahli Jiwa yang kondang, Sukakibul menunjukkan kemajuan yang pesat. Setelah 4 bulan perawatan, Dr. Ahli Jiwa memutuskan Sukakibul untuk pulang… dan dinyatakan membaik… Sembuh !!!.

Di ruang Dr Ahli Jiwa…., saat pemeriksaan akhir..

” Silakan Masuk Pak Sukakibul…. Selamat Pak. Bapak boleh Pulang..”

” Terima kasih Dok, tetapi….”

“Apalagi .., bicara Bapak sudah lancar, tidak mencicit lagi..”

” Ya, Dok, Tapi…”

“Ya..ya.., Bapak masih sedikit minder.., itu normal… Coba lihat Bapak sudah dapat berdiri tegak. Postur tubuh saat berjalan sudah tegap….

” Terima kasih dok…., anu Dok. Tetapi…”

“Bapak sudah normal,.. sehat. Bapak jangan takut lagi dengan orang-orang, termasuk lawan politik Bapak… Coba, apalagi keluhannya”

“Anu Dok.. saya sebenarnya juga sudah merasa sembuh 100%. Saya memang politikus handal dan sekarang sudah tidak merasa sebagai tikus lagi… tapi Dok… Apakah kucing-kucing sudah tahu kalau saya bukan tikus lagi…..”

Pencipta Gunung Gunung

Bacaan: Mazmur 102:4-13
NATS: Yerusalem, gunung-gunung sekelilingnya; demikianlah Tuhan sekeliling umat-Nya (Mazmur 125:2)

Alkitab menggunakan gambaran yang jelas untuk mengungkapkan betapa singkat hidup kita di bumi ini. Ayub mengatakan bahwa hari-harinya "berlalu lebih cepat daripada seorang pelari" dan "meluncur lewat laksana perahu dari pandan" (Ayub 9:25,26).

Saya teringat pengalaman saya ketika berkhotbah pada kebaktian pemakaman seorang ibu muda. Dari tempat saya berdiri, saya bisa melihat Pegunungan Rocky yang menjulang di atas cakrawala sebelah barat. Pemandangan tersebut menggugah saya untuk merenungkan bahwa suatu hari nanti saya akan menyusul ibu muda itu melewati lembah bayangan kematian, sedangkan puncak-puncak gunung tersebut masih tetap menjulang ke langit. Pada akhirnya, pegunungan itu akan hancur lebur menjadi debu, tetapi Allah yang menciptakannya akan tetap ada selamanya dalam kemuliaan kekal. Saat itu saya juga menyadari bahwa saya dan teman yang meninggal tersebut, berkat kasih karunia Allah, akan hidup bersama Dia selamanya.

Ketika kehidupan yang singkat dan segala sesuatu yang bersifat sementara di dunia ini membuat kita cemas, ingatlah kepada Sang Pencipta gunung-gunung. Dia selalu ada; dahulu, sekarang, dan selama-lamanya. Seperti dikatakan pemazmur, "Engkau, ya Tuhan, bersemayam untuk selama-lamanya" (102:13).

Kebenaran tersebut memberikan harapan kepada kita. Jika karena iman, kita menjadi milik Yesus Kristus Sang Juru Selamat, yang ada dari dahulu sampai selamanya, maka pada suatu hari nanti kita akan bersukacita di surga dengan pujian yang tiada akhir kepada-Nya --VCG

MELIHAT PENYERTAAN ALLAH DALAM SEGALA SESUATU
AKAN MENJADIKAN HIDUP KITA SUATU PETUALANGAN YANG HEBAT

By RH psm Sabda

Tuesday, December 6, 2016

Menantikan Allah

Bacaan: Lukas 2:25-35
NATS: Simeon ... seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel (Lukas 2:25)

Penulis Henri Nouwen mengamati bahwa ternyata halaman-halaman pertama Injil Lukas dipenuhi dengan orang-orang yang sedang menanti. Mereka adalah Zakharia dan Elisabet, Maria dan Yusuf, Simeon dan Ana. Mereka semua menantikan pemenuhan janji Allah. Akan tetapi, bukannya menanti dengan sikap yang pasif, mereka justru dengan aktif mencari Tuhan setiap hari dalam hidup mereka. Nouwen menyebut sikap mereka sebagai sikap "siap sedia".

Simeon, misalnya. Alih-alih dikendalikan oleh rasa putus asa, ia justru dituntun oleh Roh yang kemudian mendorongnya untuk pergi ke Bait Allah. Kata-kata pujian yang terlontar dari mulutnya pada saat melihat bayi Yesus, Sang Mesias yang dijanjikan, mencerminkan suatu teladan harapan yang penuh kesabaran kepada Allah. Ia berkata, "Mataku telah melihat keselamatan yang dari-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menyatakan kehendak-Mu bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel" (Lukas 2:30-32).

Banyak di antara kita yang menantikan jawaban doa atau pemenuhan janji dari Allah. Firman-Nya datang kepada kita, sama seperti pengalaman mereka yang disatukan dalam berbagai peristiwa yang menandai Natal pertama: "Jangan takut, hai Zakharia" (1:13); "Jangan takut, hai Maria" (1:30); "Jangan takut, [hai para gembala]" (2:10).

Apabila kita mendengarkan Allah melalui firman-Nya dan menaati-Nya, kita akan menemukan kebaikan dan kuasa-Nya ketika kita menanti-Nya --DCM

WAKTU YANG DIHABISKAN UNTUK "MENANTIKAN ALLAH"
TIDAK PERNAH SIA-SIA

By RH psm Sabda

Monday, December 5, 2016

Mengatasi Masalah


Tidak disarankan bagi penyanyi

KebajikanNya Tetap

Bacaan: Mazmur 112:4-9
NATS: Kebajikan-Nya tetap untuk selama-lamanya (Mazmur 112:9)

Kita kerap merasa tidak bahagia saat semakin tua karena kita rindu akan "masa lalu yang membahagiakan", yaitu saat kita menikmati kesehatan, kekayaan, jabatan, atau kekuasaan. Akan tetapi, semua yang diberikan dunia ini tidak akan bertahan lama. Semua itu tidak pasti, dapat berubah, dan tidak tetap. Pada saatnya nanti, semua itu dapat diambil dari kita dan digantikan dengan kemiskinan, pengasingan, kelemahan, serta penderitaan.

Ketika kita menyadari bahwa dunia ini dan segala sesuatu yang ada di dalamnya tidak kekal dan tidak bisa diperkirakan, kita akhirnya mengharapkan sesuatu yang kekal. Apa yang masih dapat kita miliki?

Pemazmur menulis, "Kebajikan-Nya [Allah] tetap untuk selama-lamanya" (112:9). Ini tidak bisa diganggu gugat dan tidak bisa lapuk oleh waktu dan keadaan. Tidak satu pun peristiwa yang terjadi di dunia ini yang bisa merampasnya. Ini tidak akan berubah, meskipun kehidupan mengambil milik kita satu per satu.

Kebajikan ini menjadi milik kita jika kita mendekat kepada Allah melalui iman kepada Yesus Kristus (lihat Roma 1:17; 3:21-26). Dialah batu karang kita, keselamatan kita, dan satu-satunya sumber kebahagiaan sejati serta kekal. Mazmur 112:1 mengatakan, "Berbahagialah orang yang takut akan Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya."

Bersukacitalah di dalam Tuhan dan firman-Nya, maka Anda akan menemukan kebahagiaan yang sejati. Hanya Dialah yang bisa memberikan kebajikan yang akan tetap tinggal sampai selama-lamanya --DHR

KITA AKAN MERASA BAHAGIA
JIKA KITA BERSUKACITA DI DALAM TUHAN

By RH psm Sabda

Secercah Kemuliaan

Bacaan: 2Korintus 4:16-18
NATS: Meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibarui dari sehari ke sehari (2 Korintus 4:16)

Proses penuaan memiliki kesulitan sendiri-pendengaran dan penglihatan menurun, pikun, sakit punggung, atau encok di tangan. Inilah tanda bahwa kita semakin lemah. Namun, Paulus menegaskan bahwa secara batiniah kita “dibarui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya” (2 Korintus 4:16, 17). Bagaimana bisa demikian?

Proses penuaan dan kelemahan akan memusatkan pikiran kita kepada Allah. Kita belajar memusatkan pandangan kepada-Nya dan pada fakta-fakta yang tidak kelihatan; kita belajar membedakan antara hal-hal yang kekal dan hal-hal yang fana. Kita ditarik oleh kasih Allah untuk mengarahkan kasih kepada hal-hal di atas dan bukan kepada hal-hal yang ada di bumi.

Karena itu kita memusatkan pandangan pada hal-hal “yang tak kelihatan” (ayat 18). Pandangan kita harus melampaui kelemahan kita saat ini, dan mengarahkannya pada keberadaan kita nanti-makhluk-makhluk agung, yang memancarkan kecantikan yang bersinar dan energi yang tak terhingga!

Sebab itu “kami tidak tawar hati” (ayat 16). Kita dapat “bekerja sama” dengan penderitaan kita dan terus melayani, berdoa, mengasihi, bersikap peduli hingga akhir hidup kita. Kita dapat memiliki karakter yang kuat meskipun kemanusiaan kita lemah; kita dapat menunjukkan ketabahan dan kasih bagi orang lain di tengah kegelisahan kita. Meskipun kita memiliki kesulitan sementara, kita dapat terus melangkah maju, karena kita telah memandang secercah kemuliaan yang jauh melebihi semuanya itu -DHR

JIKA TIDAK ADA PENGHALANG DI ANTARA KITA DAN ALLAH
WAJAH KITA DAPAT MENCERMINKAN KEMULIAAN-NYA

By RH psm Sabda

Ngeri Ngeri Sedap


Pemandangan Yang Berubah

Bacaan: Matius 4:1-11
NATS: Lalu Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis (Matius 4:1)

Saya sangat menyukai taman saya. Namun, hidup di Amerika Serikat bagian Barat Tengah selama musim dingin telah mengubah taman saya yang indah menjadi pemandangan yang beku, tertutup salju, dan gersang.

Itu tidak seperti di taman Eden. Eden merupakan taman yang luar biasa indah sepanjang tahun. Di taman inilah Adam dan Hawa menikmati ciptaan Allah yang istimewa dan sukacita keselarasan sempurna dengan-Nya dan antara satu sama lain. Namun, kemudian Setan muncul. Ia membawa rumput-rumput liar, onak duri, kerusakan, dan maut.

Anda pasti dapat melihat perbedaan antara pemandangan di Kejadian 1 dan di Matius 4. Penggoda yang sama, yang pernah memasuki taman Allah, sekarang menyambut Allah di tanahnya -- padang gurun yang berbahaya dan tandus.

Padang gurun dapat menjadi suatu gambaran kejadian yang akan menimpa dunia -- dan kehidupan -- apabila kemauan Setan dituruti. Dengan satu pukulan yang menentukan, sukacita Eden digantikan dengan rasa malu karena telanjang (Kejadian 3). Akan tetapi, Yesuslah yang menjadi pemenang di tanah Setan! (Matius 4). Dengan kemenangan itu Dia memberi kita harapan bahwa kita pun dapat menang. Sebuah kemenangan yang menunjukkan kepada kita bahwa musuh tidak lagi dapat menguasai kita. Kemenangan yang meyakinkan kita akan datangnya hari ketika kita tidak lagi akan bersusah-payah di padang gurun Setan, tetapi akan diantar memasuki surga, di mana sukacita Eden akan menjadi milik kita -- untuk selamanya. Inilah hal yang kita nanti-nantikan! --JMS

JIKA ANDA BERJALAN MELALUI PADANG GURUN GODAAN
KEMENANGAN KRISTUS MENJADI KEMENANGAN ANDA

By RH psm Sabda

Sunday, December 4, 2016

Yudas

Waktu Yudas meninggal, dia dibawa ke surga. Sesampainya di pintu surga, Yudas dicegat Yohanes.
Yohanes: Hei kau pengkhianat! Mau apa kau di sini.
Yudas: Awas, saya mau lewat.
Yohanes: Kau tidak boleh masuk ke sini.
Yudas: Yohanes kau jangan macam-macam, Tuhan Yesus saja saya jual, apalagi kau, saya tukar dengan sagu mentah....

Istri Yang Bijak

Istri yang bijak seperti penolong ilahi tetapi wanita yang tidak takut akan Tuhan tak ubahnya penagih hutang

Kebajikan Nya Tetap

Bacaan: Mazmur 112:4-9
NATS: Kebajikan-Nya tetap untuk selama-lamanya (Mazmur 112:9)

Kita kerap merasa tidak bahagia saat semakin tua karena kita rindu akan "masa lalu yang membahagiakan", yaitu saat kita menikmati kesehatan, kekayaan, jabatan, atau kekuasaan. Akan tetapi, semua yang diberikan dunia ini tidak akan bertahan lama. Semua itu tidak pasti, dapat berubah, dan tidak tetap. Pada saatnya nanti, semua itu dapat diambil dari kita dan digantikan dengan kemiskinan, pengasingan, kelemahan, serta penderitaan.

Ketika kita menyadari bahwa dunia ini dan segala sesuatu yang ada di dalamnya tidak kekal dan tidak bisa diperkirakan, kita akhirnya mengharapkan sesuatu yang kekal. Apa yang masih dapat kita miliki?

Pemazmur menulis, "Kebajikan-Nya [Allah] tetap untuk selama-lamanya" (112:9). Ini tidak bisa diganggu gugat dan tidak bisa lapuk oleh waktu dan keadaan. Tidak satu pun peristiwa yang terjadi di dunia ini yang bisa merampasnya. Ini tidak akan berubah, meskipun kehidupan mengambil milik kita satu per satu.

Kebajikan ini menjadi milik kita jika kita mendekat kepada Allah melalui iman kepada Yesus Kristus (lihat Roma 1:17; 3:21-26). Dialah batu karang kita, keselamatan kita, dan satu-satunya sumber kebahagiaan sejati serta kekal. Mazmur 112:1 mengatakan, "Berbahagialah orang yang takut akan Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya."

Bersukacitalah di dalam Tuhan dan firman-Nya, maka Anda akan menemukan kebahagiaan yang sejati. Hanya Dialah yang bisa memberikan kebajikan yang akan tetap tinggal sampai selama-lamanya --DHR

KITA AKAN MERASA BAHAGIA
JIKA KITA BERSUKACITA DI DALAM TUHAN

Natalan GBI Graci

GBI Graci yang beralamat di Graha Raya mengadakan ibadah Natal tanggal 25 Desember jam 07.00 , jam 11.00 dan 17.00

Kesetiaan Teman

Lebih baik seorang teman yang setia daripada seorang saudara pengkhianat

Nabi Elia

Seorang guru sekolah minggu menjelaskan kisah Nabi Elia dan nabi-nabi
palsu Baal dengan cermat. Dia menjelaskan bagaimana Elia membangun mezbah, menyusun kayu di atasnya, menyembelih lembu dan meletakkan
potongan-potongan daging lembu itu di atas mezbah. Lalu Elia menyuruh umat Allah mengisi empat kendi dengan air dan menuangkannya di atas
mezbah.
"Nah," ujar guru itu, "siapa yang bisa menebak mengapa Tuhan meminta Elia menuangkan air ke atas daging lembu di mezbah itu?"
Seorang gadis kecil yang duduk di belakang kelas mengangkat tangannya dengan antusiasme yang besar, "Untuk membuat kaldu sapi, Bu."

Bayangkan Saja

Bacaan: Yehezkiel 1:1-5,22-28
NATS: Tatkala aku melihat [kemuliaan Allah] aku sembah sujud, lalu kudengar suara Dia yang berfirman (Yehezkiel 1:28)

Seperti apa kelak saat kita melihat Tuhan pertama kalinya? Lagu “I Can Only Imagine” (Aku Hanya Dapat Membayangkan) bertanya,

Dikelilingi oleh kemuliaan-Mu,
apakah yang akan dirasakan hatiku?

Akankah aku menari bagi-Mu, Yesus,
atau terdiam dalam ketakjuban-Mu?

Akankah aku berdiri di hadapan-Mu,
atau jatuh berlutut?

Akankah aku bernyanyi Haleluya?

Akankah aku sanggup berkata-kata?

Aku hanya dapat membayangkan!

Yehezkiel adalah seorang imam di antara orang buangan Yahudi di Babel dan ia memperoleh penglihatan dari Tuhan (lihat pasal 1,8,10,11). Ia menggambarkan kehadiran Allah sebagai “api yang dikelilingi sinar”, “seperti suasa mengilat”, dan “seperti busur pelangi, yang terlihat pada musim hujan di awan-awan”. Dan reaksi Yehezkiel saat itu adalah tersungkur dan mendengarkan firman-Nya (1:27,28).

Rasul Yohanes pun memperoleh penglihatan akan kehadiran Allah. Ia mungkin kawan terdekat Yesus di bumi ini. Pada Perjamuan Malam Terakhir, sebelum penyaliban, Yohanes “bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya” (Yohanes 13:23). Namun, saat ia memperoleh penglihatan akan Putra Allah dalam segala kemuliaan dan kuasa-Nya, ia bereaksi seperti Yehezkiel. Ia “tersungkur … di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati” (Wahyu 1:10-17).

Kita tak dapat memahami betapa luar biasa kemuliaan Tuhan, sehingga kita tak tahu bagaimana reaksi kita nanti saat di hadirat-Nya. Akankah kita menari atau terdiam? Akankah kita berdiri dengan penuh ketakjuban atau jatuh berlutut? Akankah kita bernyanyi atau tidak sanggup berbicara sama sekali? Bayangkan saja! -AMC

SEKARANG KITA MELIHAT YESUS DI DALAM ALKITAB
NAMUN NANTI KITA MELIHAT DIA MUKA DENGAN MUKA

By RH psm Sabda

Waktu Saya Takut

Bacaan: Mazmur 56
NATS: Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu (Mazmur 56:4)

Saat dikejar Saul, Daud kabur dari rumah imam di Nob. Ia sampai ke Gat, tempat musuh-musuhnya tinggal. Di sana ia langsung dikenali dan dibawa ke hadapan Raja Akhis.

Berbagai kisah dan lagu merayakan kemasyhuran Daud. Ia telah membinasakan ribuan orang Filistin (1 Samuel 21:11). Kemasyhuran itu dicapainya dengan mengorbankan para wanita dan anak-anak Filistin yang kehilangan suami dan ayah mereka. Karena itu, ini adalah kesempatan bagi orang Filistin untuk membalas dendam.

Daud kehilangan keberaniannya. Di dalam ketakutan yang dalam, ia pura-pura “sakit ingatan …, menggores-gores pintu gerbang dan membiarkan ludahnya meleleh ke janggutnya” (ayat 13). Akhis mengusirnya dengan pandangan rendah, “Patutkah orang yang demikian masuk ke rumahku?” (ayat 15). Dengan hati hancur dan merasa sangat terhina, Daud melarikan diri ke Adulam di Yudea. Di dekat situ terdapat sebuah bukit dengan banyak gua. Ia merangkak masuk ke dalam salah satu gua itu-sendirian.

Ketika ia menjalani kesendirian di gua itu, pada titik terendah di hidupnya dan dikelilingi musuh-musuhnya, Daud mulai merenungkan kasih Allah yang lembut dan setia. “Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu,” tulisnya (Mazmur 56:4). “Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu” (ayat 9).

Mungkin saat ini Anda berada “di dalam sebuah gua”. Anda pun dapat berkata, “Kepada Allah aku percaya, aku tidak takut” (ayat 12) -DHR

KESEPIAN ADALAH SUATU KETIDAKSADARAN
AKAN KEBERADAAN PRIBADI
YANG MENYERTAI KITA DI MANA SAJA