Monday, March 13, 2017

Tahu Kekuatan Diri Sendiri


Janji Damai

Bacaan: Lukas 2:8-15
NATS: Anugerah dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita (2Petrus 1:2)

Pada masa Natal kita senang mendengar pesan malaikat tentang damai di bumi. Namun, pesan yang diulangulang dalam banyak nyanyian dan khotbah itu perlu didengar dan diperhatikan setiap hari sepanjang tahun. Kita masih saja mendengar berita tragedi dari seluruh dunia. Dan mungkin kita gundah mendengar berbagai krisis dan masalah manusia. Kita merindukan dan berdoa untuk kedamaian.

Alkitab memberikan jawaban permohonan bagi kedamaian itu. Rasul Paulus meyakinkan kita dalam Roma 5:1 bahwa kita dapat hidup berdamai dengan Allah. Ya, kita umat yang tidak taat dan penuh dosa dapat didamaikan dengan Allah melalui iman dalam anak-Nya, Yesus (ayat 11).

Kita dapat menikmati kedamaian batin saat menyerahkan kekhawatiran kepada Sang Juru Selamat (Filipi 4:6,7; 1Petrus 5:7). Kita pun dapat menerima kedamaian antarsesama. Dalam Roma 12:18, Paulus meyakinkan orang-orang percaya, "Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam damai dengan semua orang!" Perdamaian dengan orang lain dapat menjadi kenyataan. Yang lebih baik lagi adalah kita dapat mengharapkan kedamaian bagi seluruh dunia ketika Juru Selamat kita, Sang Raja Damai, datang kembali.

Melalui doa dan teladan kita, marilah kita menjadi pembawa damai yang turut serta menggenapi pesan yang dibawa oleh malaikat: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya" (Lukas 2:14) --VCG

HANYA RAJA DAMAI
YANG DAPAT MEMBAWA DAMAI ABADI

By RH psm Sabda

Bintang Dan Pasir

Bacaan: Mazmur 147:1-11
NATS: Dia menentukan jumlah bintang-bintang dan menyebut nama-nama semuanya (Mazmur 147:4)

Sebuah tim yang dipimpin oleh seorang ahli astronomi dari Australia telah menghitung dan mendapatkan bahwa jumlah bintang yang ada di angkasa adalah 70 sextillion—angka 7 diikuti dengan 22 angka nol. Jumlah bintang yang tak terhitung tersebut dikatakan lebih banyak daripada butir-butir pasir di semua pantai dan padang gurun di bumi ini. Penghitungan bintang tersebut hanyalah hasil sampingan dari penelitian tentang perkembangan galaksi. Seorang anggota tim itu berkata, "Menemukan jumlah bintang bukanlah tujuan utama penelitian yang kami lakukan. Namun ini pun merupakan hasil penelitian yang menarik."

Keberhasilan memperkirakan jumlah bintang dapat menolong kita untuk memuji Tuhan dengan penghormatan dan kekaguman yang lebih besar. Mazmur 147 mengatakan, "Sungguh, bermazmur bagi Allah kita itu baik, bahkan indah, dan layaklah memuji-muji itu .... Dia menentukan jumlah bintang-bintang dan menyebut nama-nama semuanya. Besarlah Tuhan dan berlimpah kekuatan, kebijaksanaan-Nya tak terhingga" (ayat 1,4,5).

Mazmur ini tidak hanya mengungkapkan kemuliaan Allah, tetapi juga menegaskan perhatian-Nya kepada kita masing-masing. Dia "menyembuhkan orang-orang yang patah hati" (ayat 3), "menegakkan kembali orang-orang yang tertindas" (ayat 6), dan "senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya" (ayat 11).

Marilah kita kini memuji Allah yang telah menciptakan bintang dan pasir, yang juga mengenal serta memelihara kita satu per satu —DCM

SETIAP CIPTAAN MENUNJUKKAN KEBESARAN PENCIPTANYA

By RH psm Sabda

Sunday, March 12, 2017

Egois

Manusia itu pada dasarnya egois. Jika orang bersalah pada kita , dengan mudah kita maki maki. Tapi kalau kita salah pada orang lain , kita tidak yerima kalau dimaki maki.

Dalam Hangat Mentari

Bacaan: Yohanes 15:5-17
NATS: Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku (Yohanes 15:10)

Dalam bukunya yang berjudul The Best Is Yet To Be, Henry Durbanville menceritakan suatu kisah tentang seorang gadis kecil di London yang memenangkan hadiah pada suatu pameran bunga. Bunga yang diperlombakannya tersebut ditanam dalam sebuah poci tua yang telah retak dan ditaruh di jendela loteng sebuah apartemen yang telah reyot. Ketika seseorang menanyakan bagaimana ia berhasil merawat bunga menjadi sedemikian indah di tempat yang kurang baik, ia mengatakan bahwa ia menaruhnya di loteng agar bunga itu terus terkena cahaya matahari.

Kemudian Durbanville mengingatkan para pembaca mengenai perkataan Yesus, "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, memikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu" (Yohanes 15:9). Dari hal ini kita belajar bahwa kita juga perlu menjaga agar diri kita terus-menerus berada di dalam kehangatan kasih Kristus.

Kita tinggal di dalam kasih Kristus apabila kita menunjukkan kasih kepada orang lain. Hal ini jelas dikatakan oleh Yesus, "Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku .... Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada ini, yakni seseorang memberikan nyawanya demi sahabat-sahabatnya" (ayat 10,12,13).

Kita akan dapat merasakan kehangatan kasih Kristus apabila kita menaati perintah-Nya untuk mengasihi dan melayani sesama. Itulah cara agar kita dapat senantiasa tinggal dalam "hangatnya cahaya mentari" --RWD

KASIH KITA KEPADA ALLAH
TAMPAK MELALUI KASIH KEPADA SESAMA

By RH psm

Rubah Yang Mengganggu

Bacaan: 1 Yohanes 1:5-10
NATS: Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita (1Yoh. 1:8)

Orang Inggris memiliki masalah dengan rubah. Menurut The Wall Street Journal, makhluk kecil yang lihai ini telah bergerak masuk ke London dan mengganggu. Rubah-rubah ini menggulingkan tempat sampah, mencuri sepatu-sepatu yang sedang dikeringkan di luar, merusak kebun, dan meninggalkan bau busuk. Dengan digesernya batas kota sampai ke luar kota, si kecil pembuat kekacauan ini malah beradaptasi, bukannya ikut pindah sehingga banyak penduduk London merasa frustrasi dan terganggu.

Bila Anda renungkan sejenak tentang hal ini, maka Anda akan menjumpai "rubah-rubah" kecil yang bisa sangat mengganggu para pengikut Kristus yang tengah berusaha menghormati-Nya. Sesuatu yang kita anggap sebagai dosa "kecil" atau "tak berbahaya" dapat menghancurkan kita. Sebagai contoh, "melebih-lebihkan kebenaran" sebenarnya sama dengan berbohong. Gosip sama halnya dengan pembunuhan karakter. Masalahnya, dosa-dosa kecil itu akan berkembang semakin besar tak terelakkan. Sebelum mendapatinya, kita perlu bertobat dan mengaku dosa secara serius.

Jika sebagian "rubah kecil" telah menyusup ke halaman belakang dan kebun kehidupan rohani Anda, maka sekaranglah saatnya untuk menghadapi mereka. Dengan pertolongan Roh Kudus, temukan mereka. Akuilah kesalahan Anda, akuilah praktik-praktik kecil yang mengganggu ini kepada Allah, dan singkirkan semua itu sebelum menghancurkan seluruh kehidupan Anda --DCE

Cabutlah akar kecil hari ini,
Dosa dalam pikiranmu,
Agar jangan suatu saat nanti
Ia menguasai hidupmu. --Anon.

DOSA PALING MEMATIKAN TAK LANGSUNG MENYERANG KITA
TETAPI MEREKA MENYUSUP PERLAHAN-LAHAN KE DALAM DIRI KITA

By RH psm Sabda

Manfaat Kemiskinan

Kemiskinan salah satu cara Tuhan untuk memberitahu kita mana domba dan mana serigala. Sebab jika kita miskin maka tidak ada lagi kepura puraan.

Badai Pasti Berlalu

Bacaan: Keluaran 5:1-14,22,23
NATS: Siapa percaya kepada hatinya sendiri adalah orang bebal, tetapi siapa berlaku dengan bijak akan selamat (Amsal 28:26)

Ahli meteorologi yang tampil di televisi lokal selalu menunjuk sebuah peta sambil mengucapkan kalimat seperti ini: "Saya khawatir cuaca akan semakin buruk sebelum akhirnya menjadi baik."

Ramalan cuaca seperti itu tepat sekali diterapkan kepada orang Israel ketika Allah mengirimkan Musa untuk membebaskan umat-Nya dari perbudakan di Mesir. Barometer dari kejadian-kejadian yang berlangsung menunjukkan perubahan yang menurun dengan sangat cepat. Langit penindasan yang hitam dan kelam dapat berubah menjadi badai kekejaman yang menyala-nyala dan bergelora yang dilepaskan oleh Firaun.

Musa telah membujuk Firaun agar mengizinkan orang Ibrani pergi ke padang gurun untuk menyembah Allah, tetapi raja menuduh bahwa itu hanyalah alasan karena mereka malas bekerja (Keluaran 5:1,17). Karena itu, raja menambah beban pekerjaan mereka, sehingga situasi berubah dari buruk menjadi mengerikan (ayat 18). Lalu dalam kepahitan hati, Musa berseru-seru memohon penjelasan dari Tuhan (ayat 22,23). Ia sulit untuk percaya bahwa pembebasan besar sudah hampir tiba.

Bagaimanapun, rencana Allah tidak dapat digagalkan. Sebelum keadaan umat-Nya membaik, Allah menguji mereka dengan mengizinkan bertambahnya penderitaan.

Bahkan di saat kita taat kepada Tuhan, langit kesengsaraan tidak akan selalu cerah dengan seketika. Keadaan dapat menjadi semakin buruk sebelum akhirnya membaik. Namun, puji Tuhan karena anugerah-Nya tetap bagi kita, dan badai pun pasti berlalu —MRD II

MALAM SELALU PEKAT SEBELUM FAJAR TIBA

By RH psm Sabda

Tuesday, March 7, 2017

Jajal Sekali Langsung Jadi

Di RS Bersalin perawat sedang mendata nama-nama bayi yang baru lahir

Perawat : Maaf yah ibu-ibu, saya mau data nama-nama bayi, oke yah sekarang saya absen satu persatu.
Perawat : Ibu Esih siapa nama anaknya?
Esih : Labarji, sus.
Perawat : Wah masih keturunan Arab ya..?
Esih : bukan… itu sebuah singkatan, karena lahirnya pas “Lebaran Haji”
Perawat : ooh… terus lbu Edah siapa nama anaknya?
Edah : Lala Karen Hugelsaga !!
Perawat : Wow….pasti keturunan Brazil ?

Edah : Bukan sus… itu singkatan dari “lagi-lagi karena hubungan gelap sama tetangga”

Perawat : Oooh… lbu Kokom, siapa nama anaknya?
Kokom : Alyanandika… suster
Perawat : Aduh cantiknya… apa ada artinya juga?
Kokom : artinya… “Alhamdulillah biaya persalinan ditanggung kantor”
Perawat : he he he bisa aja.. terus kalau anak ibu Titin.?
Titin : Jastin Biber, suster.
Perawat : Wah lbu Titin pasti penggemarnya Justin Biber yah?
Titin : Bukan suster…. itu nama artinya “Jaja sama Titin bikinnya di Jember”
Perawat : he he he paling bisa deh lbu Titin, terus… kalau Ibu Eha, siapa nama anaknya?
Eha : Nama anak saya Jalidi suster…!!
Perawat : Wah ini pasti asli Betawi ya ??
Eha : Bukan suster… itu juga ada singkatannya “jajal sekali langsung jadi”

Membosankan ?

Bacaan: Bilangan 11:1-9
NATS: Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apa pun, kecuali manna ini saja yang kita lihat (Bilangan 11:6)

Kebanyakan keluh kesah kita bukanlah mengenai sesuatu yang tidak kita miliki, melainkan mengenai sesuatu yang telah kita miliki tetapi kita anggap tidak menarik. Kebosanan atas pekerjaan, gereja, rumah, atau pasangan membuat kita mengeluh bahwa semua itu bukanlah yang kita inginkan atau butuhkan. Frustrasi semacam ini telah dialami oleh manusia sejak semula.

Perhatikan keluh kesah umat Allah tentang makanan mereka di padang gurun. Sambil mengingat berbagai jenis makanan yang dimakan saat mereka menjadi budak di Mesir, mereka meremehkan cara Allah menyediakan makanan bagi mereka: "Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apa pun, kecuali manna ini saja yang kita lihat" (Bilangan 11:6).

Allah menyediakan apa yang mereka perlukan setiap hari, tetapi mereka ingin sesuatu yang lebih menarik. Apakah kita tergoda untuk melakukan hal yang sama? Oswald Chambers mengatakan, "Kebosanan adalah batu ujian terhadap karakter. Ada saat-saat di mana tidak ada cahaya dan getaran hati, yang ada hanyalah kegiatan sehari-hari dan tugas yang biasa. Rutinitas merupakan cara Allah untuk menempatkan kita di saat-saat perenungan. Jangan berharap Allah akan selalu memberikan saat-saat yang menggetarkan hati, tetapi belajarlah hidup dalam wilayah kebosanan dengan kekuatan dari Allah."

Di dalam masa-masa yang membosankan, Allah sedang bekerja untuk menanamkan karakter-Nya di dalam diri kita. Kebosanan merupakan kesempatan bagi kita untuk mengalami hadirat Tuhan —DCM

BERKAT DITEMUKAN DI SEPANJANG JALAN TUGAS

By RH psm Sabda

Sunday, March 5, 2017

Tanaman Anugerah

Bacaan: Yesaya 55:6-13
NATS: Sebagai ganti semak duri akan tumbuh pohon sanobar, dan sebagai ganti kecubung akan tumbuh pohon murad (Yesaya 55:13)

Bacaan hari ini menyatakan bahwa Allah menumbuhkan pohon sanobar dan pohon murad di tempat semak duri serta kecubung pernah tumbuh memenuhi tanah. Perumpamaan ini mengingatkan kita bahwa Allah dapat menumbuhkan keindahan dan kebaikan di mana pernah tumbuh kejahatan.

Di mana sinisme pernah tumbuh, di situ juga pengharapan dan optimisme dapat muncul. Di mana sarkasme tumbuh dengan subur, di situ dapat muncul perkataan lembut yang menyembuhkan. Di mana keserakahan pernah tumbuh merajalela dan tak terkendalikan, di situ dapat bersemi kasih murni. Ini—kehidupan yang diubahkan—adalah tanda yang hidup dan kekal dari pekerjaan Allah, suatu tanda peringatan yang didambakan-Nya (Yesaya 55:13).

Apakah Anda merindukan perubahan seperti ini dalam hidup Anda? Maka "Carilah Tuhan selama Dia berkenan ditemui" (ayat 6). Terkadang kita letih oleh kejahatan di dalam diri kita, dan hati kita tersiksa karena merindukan kekudusan. Inilah panggilan Allah yang mengingatkan kita bahwa Dia dekat dengan kita. Di saat-saat seperti itu, kita perlu menancapkan akar kita sedalam-dalamnya pada firman Allah dan memohon agar Dia membentuk kita menjadi serupa dengan-Nya. Dia berkata bahwa "seperti hujan dan salju turun dari langit, dan ... mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan ... demikianlah firman-[Nya] yang keluar dari mulut-[Nya]" (ayat 10,11).

Carilah Tuhan selama Dia berkenan ditemui. Tanaman anugerah dapat menggantikan semak duri dari tabiat kita yang penuh dosa –DHR

ALLAH DAPAT MENGUBAH JIWA YANG TERCEMAR OLEH DOSA
MENJADI SEBUAH KARYA BESAR ANUGERAH

By RH psm Sabda