Tuesday, April 18, 2017

Angin Kasih

Bacaan: 1Yohanes 4:1-8
NATS: Siapa yang tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih (1Yohanes 4:8)

Seorang petani mempunyai petunjuk arah angin di lumbungnya yang di atasnya tertulis "Allah adalah kasih". Ketika teman-temannya menanyakan alasannya membuat tulisan itu, ia menjawab, "Ini untuk mengingatkan saya bahwa ke mana pun angin bertiup, Allah adalah kasih."

Pada saat "angin selatan" yang hangat dengan desaunya yang menyejukkan dan lembut membawa hujan berkat, Allah adalah kasih. "Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas" (Yakobus 1:17).

Saat "angin utara" pencobaan yang dingin menerpa Anda, Allah adalah kasih. "Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia" (Roma 8:28).

Saat "angin barat" bertiup keras menerpa Anda dengan maksud menghukum, Allah adalah kasih. "Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya" (Ibrani 12:6).

Saat "angin timur" mengancam akan menyapu semua yang Anda miliki, Allah adalah kasih. "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus" (Filipi 4:19).

Barangkali saat ini Anda sedang berkecil hati dan merasa putus asa. Apabila benar demikian kondisi yang Anda alami, ingatlah bahwa Allah tetap memelihara Anda. Sesuatu yang sedang Anda alami saat ini memang telah dikirim atau diizinkan terjadi oleh-Nya, demi kebaikan Anda.

Ya benar sekali, ke arah mana pun angin bertiup, Allah adalah kasih --RWD

TAK ADA PENDERITAAN YANG MENYUSAHKAN KITA
JIKA KITA TAHU ALASAN ALLAH MENGIZINKANNYA HADIR

By RH psm Sabda

Tetaplah Rendah Hati

Bacaan: Mazmur 34:12-23
NATS: Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati (Mazmur 34:19)

Jawatan Cuaca Nasional memberi saran bahwa jika Anda terjebak dalam badai petir yang dahsyat di tempat terbuka, maka Anda sebaiknya berlutut, membungkukkan tubuh ke depan, dan meletakkan kedua tangan di atas lutut. Dengan demikian, apabila petir menyambar di dekat Anda, kecil kemungkinan tubuh Anda akan berfungsi sebagai konduktor. Pengamanan yang maksimum tergantung pada seberapa rendah posisi tubuh Anda.

Hal yang sama juga berlaku bagi orang-orang kristiani yang terjebak dalam badai kehidupan -- kita harus mengambil sikap rohani yang rendah hati. Hal ini berarti kita harus merendahkan diri di hadapan Tuhan (Mazmur 34:19), karena kesombongan dan pemberontakan dapat mengeraskan hati kita. Kita harus berbicara dengan benar (ayat 14), menjauhi yang jahat, melakukan kebaikan, dan mencari perdamaian (ayat 15). Bapa surgawi menginginkan kita untuk berada di dekat-Nya sehingga ketika hati kita terluka, Dia dapat memberikan kekuatan dan kasih-Nya yang menyembuhkan.

Memang kita akan "basah kuyup" di tengah hujan angin kesengsaraan yang dahsyat, dan kadang kala anginnya yang dahsyat itu dapat memukul kita dengan keras sehingga kita nyaris tersapu. Setiap kali cahaya kilat yang membutakan muncul, kita akan sangat tergoda untuk berdiri dan lari. Namun, menjaga sikap rohani yang rendah hati dan rasa takut akan Tuhan merupakan cara terpasti dan teraman untuk bertahan dalam badai itu. Daud meyakinkan kita bahwa mereka yang percaya kepada Allah dalam badai kehidupan tidak akan dihukum (ayat 23) --DJD

ALLAH TIDAK MEMBENTENGI KITA DARI BADAI KEHIDUPAN
DIA MENAUNGI KITA DI TENGAH BADAI KEHIDUPAN

By RH psm Sabda

Menyalahkan Botol Bir

Seorang pria, duduk di luar karena diusir dari rumahnya, sedang memikirkan bagaimana masa depannya setelah ia menceraikan istrinya, kehilangan anak-anaknya dan kehilangan pekerjaannya...

Ia melihat sebuah kotak berisi botol bir dan berjalan ke situ.

Dia mengambil botol kosong, melemparnya ke dinding, "Kamu adalah penyebab saya tidak memiliki istri!"

Dia lalu melempar botol kedua, "Kamu adalah penyebab saya tidak memiliki anak-anak saya!"

Dia melempar botol ketiga "Kamu adalah penyebab saya kehilangan pekerjaan saya!"

Ia melihat botol keempat masih disegel dan penuh dengan bir.

Dia mengambil botol itu, menaruhnya di samping dan mengatakan, "Kawan, kamu minggir di situ, saya tahu kamu tidak terlibat..."

Source: https://www.ketawa.com/2017/03/11803-menyalahkan-botol-bir.html

Bantuan Dalam Perjalanan

Bacaan: 1Yohanes 3:11-20
NATS: Barang siapa ... melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? (1Yohanes 3:17)

Suatu kali teman kami bepergian dari Georgia ke Illinois dengan mengendarai sebuah mobil sewaan. Di tengah jalan, mobil mereka rusak karena menabrak sebuah lubang besar di jalan. Lalu lintas pun menjadi lumpuh, sehingga suasana saat itu agak kacau.

Sementara teman kami berusaha mencari jalan keluarnya, seorang petugas polisi menawarkan untuk mengantarkan mereka ke restoran McDonald’s terdekat. Sesampainya di sana, mereka hanya duduk-duduk di tenda depan restoran sambil menunggu mobil mereka diperbaiki. Mereka tidak membeli apa-apa. Mereka tidak punya banyak uang. Selama ini mereka berdedikasi untuk melayani orang lain.

Sementara itu, mereka menelepon kami untuk memberitahukan kesulitan mereka. Namun, kami tidak dapat berbuat banyak kecuali berdoa dan percaya bahwa Allah akan menjaga mereka. Sementara mereka dan anak-anak duduk di tenda depan restoran itu, seorang pria mendekati mereka sambil membawa kantong-kantong berisi burger dan kentang goreng. "Allah meminta saya untuk memberi kalian makanan," jelasnya sambil mengantarkan makan malam bagi keluarga yang lapar itu.

Sudah berapa kalikah Anda melihat Allah mengirimkan bantuan dalam perjalanan? Atau sebaliknya, sudah berapa kalikah kita merasakan dorongan untuk menolong seseorang—namun kemudian menolaknya?

Kita adalah tangan-tangan Allah di bumi—diciptakan untuk menerima bantuan dan untuk memberikannya. Apakah Anda mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan dalam perjalanan? —JDB

TANGAN YANG MEMBERIKAN BANTUAN
DAPAT MERINGANKAN BEBAN ORANG LAIN

By RH psm Sabda

Saturday, April 15, 2017

Orang Yang Lewat

Bacaan: Markus 15:24-38
NATS: Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia (Markus 15:29)

Pikirkan orang-orang yang melewati Yesus sewaktu Dia tergantung di salib. Betapa tak berperasaannya mereka! Namun sebelum cepat-cepat menghakimi mereka, marilah kita mengingat bahwa banyak orang masih melakukan hal itu hari ini. Mereka dibagi dalam tiga kelompok berikut.

Pertama, orang yang menginginkan salib tanpa Kristus. Menyembah sebuah simbol tanpa Sang Juruselamat adalah hal yang mungkin untuk dilakukan. Sebagian orang mungkin memegang sebuah miniatur salib dari kayu atau emas, namun simbol itu tidak akan pernah menebus satu dosa pun. Hanya Kristus yang menebus jiwa kita dengan darah-Nya yang mahal.

Kedua, orang yang menginginkan Kristus tanpa salib. Mereka menginginkan seorang pemenang, bukan Anak Domba yang sekarat. Mereka akan berseru, "Turunlah dari salib itu!" (Markus 15:30). Banyak orang menginginkan teladan yang baik, guru yang hebat, atau raja yang berjaya. Injil mereka didasarkan atas perbuatan. Mereka memandang rendah Injil yang menyatakan bahwa kita dibenarkan oleh iman dalam Dia yang mencurahkan darah-Nya di kayu salib.

Ketiga, mereka yang tidak menginginkan Kristus ataupun salib-Nya. Mereka tidak tersentuh oleh dukacita-Nya, tidak tergerak oleh penderitaan-Nya, dan tak menyesali dosa-dosa mereka yang ditanggung oleh-Nya. Mereka tidak pernah berseru seperti penulis lagu John M. Moore, "Segala kejahatanku ditimpakan kepada-Nya—Dia memaku semuanya ke kayu salib. Yesus membayar penuh utang dosaku—Dia membayar tebusan bagiku" —PRVG

YESUS MENGGANTIKAN KITA
SUPAYA KITA MEMPEROLEH DAMAI-NYA

By RH psm Sabda

Pertanyaan Sepanjang Jaman

Bacaan: Ayub 2:1-10
NATS: Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk? (Ayub 2:10)

Saat Jeremy berusia 17 tahun, ia bergumul dengan pertanyaan yang telah digumuli para teolog berabad-abad. Masalahnya tidak teoritis, tetapi praktis. Ia berusaha memahami mengapa ibunya harus menjalani operasi otak. Ia bertanya, "Mengapa orang baik menderita, Bu?"

Ibunya berkata, "Penderitaan menjadi bagian hidup di dunia yang terkutuk dosa, dan orang baik menderita seperti orang lain. Karena itu Ibu gembira kita memiliki Yesus. Jika meninggal, Ibu akan ke tempat yang lebih baik, dan Ibu akan merindukan saat Ibu dapat bertemu denganmu lagi." Ibunya lalu berkata, ia mengerti kefrustrasian Jeremy, tetapi ia meminta Jeremy tak menyalahkan Allah.

Jika kita bingung oleh penderitaan yang dialami orang-orang baik, kita dapat bertanya secara terus terang di hadapan Allah, beradu pendapat dengan-Nya jika memang harus, dan bergumul dengan keraguan kita. Namun, janganlah kita menyalahkan Dia.

Allah tidak memberi penjelasan kepada Ayub tentang apa yang sedang dilakukan-Nya, tetapi Dia berkata bahwa Ayub dapat memercayai Dia untuk melakukan apa yang benar (Ayub 38-42). Dan Dia telah memberi jaminan bagi kita di dalam firman-Nya bahwa Yesus menderita bagi kita, bangkit dari kematian, dan kini sedang menyiapkan sebuah tempat yang bebas dari penderitaan bagi kita.

Semua ini mungkin bukan merupakan jawaban yang kita inginkan, tetapi semua itu adalah jawaban yang kita perlukan untuk menolong kita hidup dengan pertanyaan tentang penderitaan yang ada sepanjang zaman dan kerap kali tak terjawab itu --DJD

Mengapa mesti menderita begini? Aku tak tahu;
Satu yang kutahu, perbuatan-Nya baik bagiku.
Aku percaya kepada-Nya dengan segenap hati,
sehingga aku mengatasi, apa pun yang terjadi. --Smith

ALLAH TIDAK HARUS MEMBERI KITA JAWABAN
TETAPI DIA MENJANJIKAN ANUGERAH-NYA

By RH psm Sabda

Friday, April 14, 2017

Mencari Keabadian

Bacaan: 2Korintus 5:1-8
NATS: Selama kita di dalam kemah ini, kita mengeluh, karena kita rindu mengenakan tempat kediaman surgawi (2Korintus 5:2)

Setidaknya ada selusin multijutawan yang telah mewariskan uang bagi diri mereka sendiri karena mereka ingin dihidupkan kembali setelah mati. Para pencari keabadian ini telah berencana untuk dibekukan secara cryogenic [dengan suhu sangat rendah] setelah mereka mati, demikian menurut laporan The Wall Street Journal. Mereka pun telah menaruh harta kekayaan mereka dalam "dana kebangkitan pribadi", yang mereka percayai akan kembali menjadi milik mereka saat para ilmuwan menghidupkan mereka di masa depan.

Walaupun demikian, meski penghidupan kembali itu memungkinkan, mencari hidup yang kekal di luar Dia yang abadi adalah seperti mengejar mimpi yang sukar ditangkap.

Paulus menegaskan bahwa hanya Tuhanlah yang menjadi sumber keabadian (1Timotius 6:16). Karakter dan tindakan-tindakan-Nya kekal. Akan tetapi, bagi umat manusia, kematian itu universal, tidak terhindarkan, dan pada akhirnya membawa kepada penghakiman (Ibrani 9:27). Ini semua merupakan akibat dari dosa kita, yang hanya dapat dilawan oleh penebusan melalui Yesus Kristus (Yohanes 3:15,16). Melalui kebangkitan-Nya, Yesus telah mematahkan kuasa maut dan menunjukkan kepada umat manusia jalan menuju keabadian (2Timotius 1:10).

Dalam menanggapi kematian, kita tidak perlu mengawetkan tubuh fisik kita secara cryogenic, melainkan bersiap sedia menyongsong kematian kita dengan menerima karunia hidup kekal di dalam Yesus --MW

Untuk direnungkan lebih lanjut:

Sekarang juga Anda dapat memastikan bahwa Anda mendapat hidup kekal. kuilah bahwa Anda berdosa dan bahwa Yesus mati untuk menggantikan Anda agar Anda diampuni dan mendapat hidup kekal.

DI MANAKAH ANDA AKAN MELEWATKAN KEKEKALAN?

By RH psm Sabda

Tuesday, April 11, 2017

Beda Percayanya Manusia Dan Setan

Setan percaya kepada Allah dan mereka gemetar. Manusia percaya kepada Allah dan mereka main facebook di tengah ibadah

Menyingkirkan Larva Serangga

Bacaan: Amsal 3:19-26
NATS: Pertimbangan dan kebijaksanaan ..., peliharalah itu .... Maka engkau akan berjalan di jalanmu dengan aman (Amsal 3:21,23)

Seorang pemilik rumah merasa putus asa karena pekarangan rumahnya dipenuhi oleh tikus tanah. Ia telah mencoba segala cara untuk mengalahkan musuh bawah tanahnya itu, namun gagal. Akhirnya seorang teman memberitahukan bahwa cara yang ia lakukan itu salah. Masalah yang sesungguhnya bukanlah tikus-tikus tanah tersebut, melainkan larva serangga yang menjadi makanan mereka. Singkirkanlah larva-larva itu, maka tikus tanah tidak lagi memiliki alasan untuk tinggal di sana.

Amsal pasal ketiga menggambarkan situasi serupa. Namun hal itu tidak menyangkut tikus tanah, tetapi ketakutan. Ketakutan itu merampas kekuatan kita di siang hari dan tidur kita di malam hari (ayat 24,25).

Hal yang juga nyata di dalam pasal ini adalah bahwa kita hanya dapat menghilangkan ketakutan apabila kita menyerang "larva-larva serangga" yang menarik perhatian ketakutan itu sendiri. Kita harus dapat mengatasi rasa puas diri dan ketidaksopanan (ayat 5-8). Kita harus menerapkan hikmat ilahi serta pengertian untuk mengubah jalan-jalan kita yang jahat dan bodoh (ayat 13-18). Hanya dengan cara seperti itulah, maka ketakutan akan kehilangan cengkeramannya.

Yang penting adalah mengetahui masalah sesungguhnya, sehingga kita dapat mengatasinya. Saat menghadapi ketakutan, kita harus mengambil keputusan yang bijaksana berdasarkan firman Allah dan membangun hubungan kepercayaan yang penuh kasih dengan Kristus. Begitulah caranya menyingkirkan "larva-larva serangga" —MRD

TETAPLAH MEMANDANG ALLAH
MAKA KETAKUTAN TIDAK AKAN TERLIHAT LAGI

By RH psm Sabda